Permukaan lidah sebenarnya dilapisi oleh sebuah jaringan mukosa yang memiliki fungsi pelindung alami. Namun, pada beberapa kondisi, lapisan ini bisa mengalami penurunan kualitas. Misalnya, ketika seseorang sedang mengalami dehidrasi ringan, luka kecil di mulut, atau baru saja menyikat gigi terlalu keras. Saat kondisi pelindung ini melemah, efek dari bromelain dan asam pada nanas bisa masuk lebih dalam ke jaringan lidah, menyebabkan rasa pahit yang lebih nyata dan sulit diabaikan.
Kondisi ini juga bisa dialami oleh orang yang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap makanan asam atau pedas. Meskipun tidak termasuk alergi, reaksi semacam ini menunjukkan bahwa sistem pelindung di rongga mulut sedang tidak berada dalam kondisi optimal. Mengonsumsi nanas dalam keadaan perut kosong pun bisa memperparah situasi, sebab tidak ada lapisan makanan lain yang bisa menjadi buffer untuk mengurangi efek iritasi dari nanas.
Rasa pahit setelah makan nanas memang bukan kondisi berbahaya, tapi tetap bisa mengganggu kenikmatan saat menyantap buah segar ini. Jika lidah terasa pahit atau tidak nyaman setelah makan nanas, ada beberapa solusi praktis yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah berkumur menggunakan air garam yang berfungsi menetralkan pH mulut sekaligus mengurangi efek peradangan. Selain itu, minum susu dingin juga bisa membantu melapisi kembali permukaan lidah dan mengurangi sensasi terbakar yang ditimbulkan oleh asam dan enzim.
Referensi
"What’s the Deal With Pineapple Tongue Burn (and the TikTok Trick That Prevents It)?" Bon Appétit. Diakses pada Juni 2025.
"Why Does Pineapple Make Your Mouth Tickle?" McGill University – Office for Science. Diakses pada Juni 2025.
"Pineapple Allergy: Symptoms, Causes, and More." Medical News Today. Diakses pada Juni 2025.
"Why Does Pineapple Make Your Mouth Tingle?" Live Science. Diakses pada Juni 2025.
"How Pineapples Surprisingly Affect Your Taste Buds." Tasting Table. Diakses pada Juni 2025.