ilustrasi minum obat (freepik.com/freepik)
Langkah pertama, sudah jelas kamu perlu banyak beristirahat. Jadi, alasan kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak sudah cukup jelas, kan?
Selain itu, tifus juga perlu diobati dengan antibiotik untuk menekan aktivitas bakteri pemicunya. Untuk itu, pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai dosis yang disarankan oleh dokter, ya. Catatan pentingnya, jangan berhenti minum obat saat merasa tubuh sudah pulih. Tindakan tersebut justru dapat menyebabkan resistensi.
Di samping itu, kamu perlu mencukupi cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi yang mungkin terjadi akibat diare. Saat semua hal tersebut telah dilakukan, tubuh akan berangsur membaik dalam 2—3 hari.
Alasan kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak sudah jelas, ya. Oleh karenanya, pastikan kamu istirahat total hingga imun benar-benar membaik sehingga gejala tidak muncul lagi.
Referensi:
"Typhoid Fever". Kids Health. Diakses Agustus 2024
"Typhoid Fever Treatment & Management". Medscape. Diakses Agustus 2024
"UM FK Lecturer in Surabaya: Do This If a Child Has Typhoid Fever". UM Surabaya. Diakses Agustus 2024
"Typhoid Fever". Cleveland Clinic. Diakses Agustus 2024
"Systemic Disease". Science Direct. Diakses Agustus 2024
Besedovsky, Luciana, dkk. “The Sleep-Immune Crosstalk in Health and Disease.” Physiological Reviews 99, no. 3 (July 1, 2019): 1325–80.