Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua orang sedang makan (unsplash.com/Junior REIS)

Bagi beberapa orang, Ramadan bukan hanya dimanfaatkan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, melainkan juga untuk menurunkan berat badan. Secara teori, selama bulan puasa, pola makan juga sebenarnya cukup teratur karena kita hanya makan saat sahur dan buka puasa. Ditambah lagi, waktu yang terbatas juga membuat kita gak makan terlalu banyak.

Namun, kadang, teori dan kenyataan bisa sangat berbeda. Bukannya menurunkan berat badan, gak sedikit orang justru mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan. Kira-kira kenapa bisa begitu? Berikut jawabannya!

1. Mengonsumsi makanan berlebihan

ilustrasi burger keju (unsplash.com/Carles Rabada)

Menahan lapar seharian penuh bukan hal yang mudah. Alhasil, ketika akhirnya dibolehkan makan, gak sedikit orang melakukan aksi "balas dendam" dengan menyantap makanan apa pun yang ada di depannya. Dilansir Eating Well, makan berlebihan akan membuat perut kita meregang melebihi batas normal. Selain bikin perut terasa gak nyaman, hal ini juga menyebabkan refluks asam lambung.

Lebih parah lagi kalau yang kamu konsumsi adalah makanan karbohidrat olahan, seperti piza atau makanan cepat saji. Makanan jenis ini bikin kadar gula darah atau glukosa melonjak naik. Dalam batas normal, tubuh akan mengubah glukosa jadi energi. Kalau glukosa dalam tubuh berlebihan, tubuh akan menyimpannya sebagai lemak. Jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama, bukan hanya berat badan yang bakalan naik, tapi kita juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

 

2. Gak bisa berhenti makan yang manis-manis

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di