Untuk mengeksplorasi apakah peningkatan isolasi sosial dan kesepian pada orang dengan obesitas dapat menurunkan risiko kematian dini, para peneliti menggunakan data dari hampir 400.000 orang (tanpa kanker atau penyakit jantung saat pengumpulan data dimulai) dari UK Biobank, sebuah basis data biomedis berskala besar dan sumber penelitian.
Para peserta diikuti antara Maret 2006 dan November 2021, dengan rata-rata tindak lanjut hampir 13 tahun. Data dikumpulkan mengenai faktor risiko yang dapat menyebabkan kematian karena alasan apa pun, serta kematian terkait kanker dan penyakit jantung.
Para peneliti mengukur tingkat isolasi dengan pertanyaan tentang berapa banyak orang yang tinggal bersama subjek, seberapa sering mereka bertemu keluarga atau teman, dan seberapa sering mereka mengunjungi pusat kebugaran, klub sosial, pertemuan keagamaan, atau kelas pendidikan orang dewasa.
Pertanyaan untuk mengukur kesepian antara lain:
- “Apakah kamu sering merasa kesepian?”
- “Seberapa sering kamu bisa curhat kepada orang terdekatmu?”
Para peneliti kemudian menganalisis data untuk mengetahui penyebab kematian subjek yang meninggal selama masa penelitian, dan kemudian menghubungkannya dengan tingkat isolasi sosial dan kesepian.
Selama jangka waktu tersebut, semua penyebab kematian bagi orang-orang yang tergolong obesitas, 36 persen lebih rendah pada orang-orang yang merasa tidak terlalu kesepian dan terisolasi secara sosial.
Isolasi sosial ternyata merupakan faktor risiko yang lebih besar terhadap semua penyebab kematian, termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, depresi, kecemasan, dan faktor risiko gaya hidup—termasuk penggunaan alkohol, kebiasaan olahraga, dan pola makan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pengendalian isolasi sosial dan kesepian mungkin mengurangi risiko kematian berlebih yang disebabkan oleh obesitas.