freepik.com/wayhomestudio
Sebelum melakukan dermaplanning, jangan lupa untuk mempelajari keadaan kulitmu, karena prosedur ini tidak diperuntukkan untuk semua kondisi kulit.
Melansir Prevention, Melissa Kanchanapoomi Levin, MD, yang merupakan seorang dermatolog di New York, AS, dan pendiri dari Entière Dermatology mengatakan bahwa kondisi kulit yang terbakar oleh sinar matahari (sunburn), memiliki jerawat yang aktif, rosasea, atau punya kondisi kulit seperti eksem atau psoriasis tidak disarankan untuk mencoba dermaplanning.
Melakukan dermaplanning dengan kondisi kulit di atas malah akan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada.
Bahkan, Alix J. Charles, MD, seorang dermatolog asal AS juga mengatakan jika kamu memiliki bekas jerawat yang dalam, kamu harus berhati-hati! Kenapa? Karena ada kemungkinan kulit akan lebih mudah mengelupas saat menjalani dermaplanning. Selain itu, pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat luka yang pernah terjadi di wajah.
Satu lagi, jangan lupa untuk selalu memaki sunscreen, karena prosedur dermaplanning bisa membuat kulit jadi lebih sensitif. Kamu tidak mau, kan, yang tadinya ingin terlihat lebih glowing tapi yang terjadi malah sebaliknya?
Setelah membaca penjelasan tentang dermplanning tadi, yuk, lebih bijak. Agar lebih aman, jangan melakukannya sendiri di rumah. Datangilah dokter spesialis kulit yang kompeten sebelum melakukan dermaplanning dan cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang prosedur tersebut, atau apakah kamu benar-benar memerlukannya atau tidak.