ilustrasi anak (unsplash.com/Юлія Дубина)
Healthline melansir, studi tahun 2019 mengajukan pertanyaan apakah anak-anak benar-benar memikul beban perceraian atau tidak. Sementara indeks massa tubuh (IMT) pada anak-anak tidak segera menunjukkan dampak, IMT dari waktu ke waktu mungkin "secara signifikan" lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak mengalami perceraian. Efek ini terutama terlihat pada anak-anak yang mengalami perpisahan sebelum berusia 6 tahun.
Anak-anak pada sebagian besar kelompok usia juga mengalami masalah tidur, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Ini kembali ke regresi, tetapi juga termasuk hal-hal seperti mimpi buruk atau kepercayaan pada monster atau makhluk fantastik lainnya yang menimbulkan perasaan cemas menjelang waktu tidur.
Itulah lima konsekuensi tersembunyi yang dapat dialami oleh anak setelah perceraian orang tuanya. Namun, tidak semua anak akan mengalami kondisi-kondisi tersebut. Faktor seperti kondisi rumah tangga sebelum perceraian, persiapan dan perencanaan hak asuh, serta faktor ekonomi keluarga berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menerima perceraian orang tua.
Orang tua yang sedang dalam fase perceraian sebaiknya minta bantuan kepada psikolog dan sekolah untuk membantu proses transisi agar berjalan lancar. Terakhir, orang tua diharapkan berusaha semaksimal mungkin untuk membangun dan menjaga komunikasi yang baik dengan anak dan mantan pasangan agar mental anak tidak terluka.