Diafragma adalah salah satu otot penting yang terlibat dalam kinerja sistem pernapasan manusia. Akan tetapi, pasien PPOK cenderung memaksa otot leher, bahu, dan punggung untuk bernapas, bukan diafragma.
Oleh karena itu, teknik pernapasan diafragma atau pernapasan perut membantu melatih kembali otot diafragma agar bekerja lebih efektif. Berikut cara melakukannya:
- Duduk atau berbaring dengan bahu relaks. Letakkan satu tangan di dada dan tangan satunya di perut
- Tarik napas melalui hidung selama 2 detik, rasakan perut bergerak ke luar. Jika kamu melakukan teknik ini dengan benar, perut bergerak lebih aktif daripada dada
- Kerucutkan bibir dan embuskan napas perlahan melalui mulut. Tekan perut dengan tangan satunya secara lembut. Ini akan meningkatkan kemampuan diafragma untuk melepaskan udara
- Ulangi latihan ini semampumu
Latihan pernapasan diafragma memang lebih rumit dari latihan di daftar ini, dan butuh komitmen serta latihan rutin agar terbiasa. Jika kamu merasa sulit bernapas lewat diafragma dan mengalami PPOK, konsultasikan dengan dokter paru atau terapis pernapasan.
pengertian tulang betis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Dampak PPOK terhadap paru dan sistem pernapasan itu permanen, dan belum ada obatnya. Namun, hal tersebut bukan berarti PPOK tidak bisa dicegah atau dikendalikan perkembangannya. Salah satu cara pencegahannya adalah hidup sehat dan tidak merokok. Bukan rahasia kalau PPOK dikaitkan dengan kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif.
Itulah beberapa latihan pernapasan yang direkomendasikan untuk pasien PPOK agar kinerja pernapasan lebih optimal. Dengan latihan rutin dan pembiasaan, latihan-latihan ini diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup para pasien PPOK sehari-hari.