Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
macheesmo.com

Di cuaca yang sedang dingin seperti ini, enaknya makan mi instan hangat. Setuju? Agar lebih spesial, tentunya kamu harus menambahkan telur setengah matang di atasnya. Ketika kuning telur dipecahkan hingga meleleh di atas mi, semakin gak sabar pengin makan, deh!

Telur setengah matang memang digemari banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Yang membuatnya nikmat adalah sensasi ketika menyantap bagian kuningnya yang meleleh. 

Walaupun nikmat, kamu tentu pernah meragukan keamanan dari telur setengah matang, kan? Sebab, tak sedikit orang yang mengatakan bahwa telur sebaiknya dimasak hingga benar-benar matang sempurna. 

Nah, agar kamu tak bingung lagi, berikut ini penjelasan mengenai konsumsi telur setengah matang. Apakah aman dan sehat untuk tubuh kita? Yuk, simak!

1. Nutrisinya sama, tetapi telur setengah matang rawan terkontaminasi bakteri Salmonella

pixabay.com/Aline Ponce

Jika dilihat dari nilai gizinya, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara telur matang, mentah, maupun setengah matang. Ketiganya tetap membawa berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, fosfor, selenium, folat, vitamin A, dan vitamin B.

Akan tetapi, telur yang tidak dimasak hingga benar-benar matang rawan terkontaminasi Salmonella enteritidis. Walaupun sudah familier, sebagian besar orang memilih untuk mengabaikan risiko ini. Padahal, setidaknya ada 142 ribu kasus infeksi Salmonella atau salmonellosis per tahunnya, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

2. Bagaimana telur bisa terkontaminasi Salmonella?

Editorial Team

Tonton lebih seru di