Kandungan mentol dalam mint disebut-sebut dapat menurunkan tingkat hormon testosteron.
Berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Advanced Pharmaceutical Bulletin tahun 2017, para ilmuwan merawat tikus betina dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dengan minyak esensial spearmint untuk menguji efeknya pada gangguan tersebut. Para peneliti mencatat bahwa minyak esensial spearmint mengurangi kadar testosteron pada tikus-tikus tersebut.
Sebuah tinjauan ilmiah dalam jurnal BMC Complementary & Alternative Medicine tahun 2014 juga mencatat bahwa ada beberapa bukti cukup meyakinkan yang menunjukkan bahwa mint menurunkan kadar testosteron pada perempuan dengan PCOS. Namun, tidak ada cukup bukti tentang efek mint secara umum.
Sebagian besar penelitian pada topik tersebut berfokus pada model hewan atau perempuan. Penelitian selanjutnya harus menyelidiki efek mint pada kedua jenis kelamin untuk mendapatkan gambaran keseluruhan yang lebih baik.
Selain makanan di atas, faktor lainnya yang turut berkontribusi pada penurunan testosteron termasuk penuaan, gaya hidup sedenter, penggunaan obat, tembakau, dan mariyuana kronis, obesitas, dan diabetes.
Jangan khawatir, kamu yang laki-laki bisa mencegah penurunan testosteron dengan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, hindari makan berlebihan, jaga berat badan di kisaran ideal, rutin olahraga, dan tidur cukup.