You are what you eat. Di usia yang semakin bertambah, sebaiknya kita mulai lebih selektif dalam memilih makanan, sebab makanan yang kita makan bisa menimbulkan pengaruh bagi tubuh kita, baik itu positif atau negatif. Beberapa makanan bersifat karsinogenik, artinya mengandung zat yang bisa menyebabkan kanker. Oh no!
Makanan apa saja yang bersifat karsinogenik dan bagaimana penjelasan di baliknya? Simak selengkapnya di bawah ini! Baca sampai tuntas, ya!
Sulit untuk menahan diri dari godaan steak yang dimasak dengan sempurna dan terlihat juicy. Apalagi, saat membayangkan dagingnya yang lumer dan meleleh dengan lembut di mulut. Sedihnya, menurut World Health Organization (WHO), orang yang memakan 100 gram daging merah per hari akan meningkatkan risiko kanker hingga 17 persen!
Pernahkah kamu memakan makanan gosong? Biasanya, kita merasa bodo amat dengan makanan yang gosong dan tetap memakannya karena sayang kalau dibuang. Padahal, makanan gosong mengandung zat karsinogenik yang dikenal dengan nama polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) yang akan meningkatkan risiko kanker, ujar laman MSN.
Minum segelas soda dingin di siang hari yang terik akan terasa sangat melegakan. Padahal, selain bisa meningkatkan berat badan, soda juga bersifat karsinogenik. Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, minum soda lebih dari 1 kaleng per hari bisa meningkatkan risiko kanker prostat sebesar 40 persen!
Peneliti menemukan hubungan antara pasta dengan risiko kanker. Penjelasannya, karbohidrat dalam pasta memiliki potensi glikemik dan insulinemik yang tinggi, yang bisa meningkatkan risiko kanker. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Oncology, pasta memiliki keterkaitan dengan kanker payudara dan kolorektal.
Menurut The International Agency for Research on Cancer (IARC) dalam laman American Institute for Cancer Research, bukan hanya daging merah saja yang bersifat karsinogenik, tetapi juga daging olahan. Bahkan, menurut IARC, makan 50 gram daging olahan per hari bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18 persen!
Saat hujan turun, akan sempurna bila kita didampingi dengan secangkir kopi atau teh hangat. Namun, pastikan suhunya tidak terlalu panas, ya! Sebab, minuman panas akan membakar esofagus (kerongkongan) dan meningkatkan risiko kanker. Pastikan suhunya tidak melebihi 150°F (setara dengan 65,5°C) untuk mengurangi risiko kanker.
Tanpa saus tomat, mungkin makanan yang kita makan terasa hambar dan kurang sedap. Khusus untuk saus tomat kaleng, di dalamnya mengandung bisphenol A (BPA) yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara, kanker prostat, ketidakseimbangan hormon dan obesitas, ungkap laman The Healthy. Mengerikan juga, ya?
Nonton film sambil makan keripik kentang rasanya memang nikmat. Tetapi, keripik kentang memiliki sifat karsinogenik dan bisa meningkatkan risiko kanker. Menurut European Food Safety Authority, keripik kentang yang diolah dengan temperatur tinggi mengandung akrilamida yang jumlahnya lebih banyak dari yang disarankan oleh WHO.
Sebenarnya, kacang tanah mengandung protein dan serat yang tinggi. Tetapi, kacang tanah yang disimpan dengan buruk akan mengandung aflatoksin, zat yang diproduksi oleh jamur dan dapat meningkatkan risiko kanker hati. Jamur yang bertanggung jawab atas kanker ini adalah Aspergillus flavus dan A. parasiticus, jelas laman Dr. Weil.
Minuman beralkohol memang bisa membuat kita rileks dan menurunkan stres untuk sesaat. Tetapi, menurut National Toxicology Program, orang yang mengonsumsi alkohol lebih dari 2 ons cairan per hari (setara dengan 60 ml) akan meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan tiga kali lipat dan meningkatkan risiko kanker usus 1,5 kali lipat.
Nah, itulah 10 makanan dan minuman yang bersifat karsinogenik dan berisiko meningkatkan kanker di kemudian hari. Jangan mengonsumsinya berlebihan, ya!
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb