Asam fitat (phytic acid) merupakan cadangan fosfor utama dalam banyak jaringan tanaman (Journal Food Research International, 2021). Ini mengandung mineral fosfor yang terikat erat dalam molekul yang berbentuk seperti kepingan salju.
Asam fitat umumnya dianggap sebagai faktor anti nutrisi, karena dapat mengikat mineral, protein, dan pati, sehingga bisa membatasi bioavailabilitasnya.
Asam fitat tidak hanya mengambil atau mengelat mineral penting, tetapi juga menghambat enzim yang kita perlukan seperti pepsin dan tripsin.
Efek anti nutrisi yang kuat dari pola makan tinggi asam fitat dapat mengakibatkan masalah kesehatan, termasuk kerusakan gigi, kekurangan nutrisi, kurang nafsu makan, dan masalah pencernaan.
Asam fitat dikenal banyak memiliki efek negatif apabila dikonsumsi. Namun, ternyata ada pula efek positifnya. Asam fitat memiliki efek antioksidan dan dilaporkan dapat menurunkan risiko batu ginjal, kanker, serta penurunan risiko kanker usus besar.
Selain itu, asam fitat juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan. Misalnya dalam industri makanan, minuman, dan untuk pengobatan.
Asam fitat dapat mencegah terjadinya hidrolisa, oksidasi minyak kedelai dan dapat mencegah ketengikan makanan yang mengandung lemak.
Asam fitat sering kali digunakan dalam industri minuman untuk memisahkan logam Fe dari minuman tersebut.
Pemberian asam fitat dapat membebaskan makanan dan minuman dari kontaminasi radioaktif. Sebagai obat penggunaan asam fitat dalam bentuk garam kalsium fitat sebagai penawar racun akibat timah hitam atau logam berat lainnya.
Asam fitat terkandung dalam banyak makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Apa saja contohnya?