Pernah mendengar ungkapan, “pikirkan yang baik-baik, maka yang baik akan datang”? Ternyata, ini bukan hanya sekadar kata-kata. Para ilmuwan sudah membuktikan bahwa berpikir positif benar-benar berdampak nyata terhadap kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Di tengah dunia yang penuh tekanan, berpikir positif bisa menjadi salah satu cara sederhana namun efektif untuk menjaga keseimbangan hidup. Otak kita, meski beratnya hanya sekitar 1,5 kilogram, memegang kendali besar atas kondisi tubuh dan pikiran. Ketika seseorang terbiasa menanggapi tantangan dengan sudut pandang optimis, bukan hanya suasana hatinya yang membaik, tapi tubuhnya pun ikut merasakan dampak positifnya.
Menariknya, banyak studi ilmiah dari jurnal terpercaya menunjukkan bahwa sikap mental positif bisa membantu menurunkan risiko penyakit kronis, menjaga fungsi otak, bahkan memperpanjang umur. Penasaran bagaimana hal ini bisa terjadi? Yuk, simak manfaat berpikir positif yang telah terbukti secara ilmiah!
Hal-hal kecil yang mengganggu, seperti tumpahan kopi di pagi hari atau macet saat berangkat kerja, seringkali bisa mengacaukan mood seharian. Tapi, penelitian dari Journal of Neuroscience tahun 2021 menunjukkan bahwa orang yang mampu “move on” dari perasaan negatif lebih cepat, cenderung merasa lebih bahagia dan tenang dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam studi ini, peserta yang tidak larut dalam kekesalan terhadap kejadian buruk menunjukkan emosi negatif yang lebih sedikit dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, semakin cepat kamu bisa melepaskan pikiran buruk dan tidak membiarkan hal kecil merusak harimu, semakin sehat kondisi mentalmu.