ilustrasi artritis reumatoid (microbiozindia.com)
Artritis reumatoid atau rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan peradangan serta degradasi sendi dan tulang rawan. Biasanya obat antiinflamasi nonsteroid, imunosupresan, dan kortikosteroid dijadikan terapi untuk kondisi ini.
Daun salam diduga berpotensi sebagai antirematik berkat kandungan flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan minyak atsiri. Studi dalam Galenika Journal of Pharmacy tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui pengaruh antirematik artritis dan dosis efektif ekstrak etanol daun salam.
Studi tersebut melibatkan 15 tikus jantan yang volume kakinya diukur lalu diinduksi CFA intraplantary 0,1 ml pada hari ke-1 dan dibiarkan hingga hari ke-16. Kemudian, di hari ke-17 dilakukan pengukuran volume kaki dan indeks artritis, lalu dirawat sampai hari ke-30.
Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (diberi metilprednisolon dengan dosis 1.646 mg/kg BB) serta ekstrak etanol daun salam dengan dosis 75 mg/kg, 150 mg/kg, dan 300 mg/kg. Di hari ke-31, kembali dilakukan pengukuran volume kaki dan indeks arthritis.
Hasilnya, ekstrak daun salam terbukti menurunkan volume kaki dan indeks artritis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun salam memiliki efek sebagai antirematik artritis.
Nah, itulah manfaat daun salam untuk kesehatan yang perlu kita ketahui. Tak disangka, ternyata manfaatnya melimpah, ya? Yuk, tambahkan daun salam ke dalam masakanmu sehari-hari!