Studi dalam PLOS Medicine tahun 2021 menganalisis data dari 365.682 orang berusia 50 tahun hingga 74 tahun yang berpartisipasi dalam UK Biobank (basis data biomedis dan sumber daya penelitian berskala besar di Inggris). Kesehatan para peserta, bersama dengan kebiasaan minum kopi dan teh mereka, diikuti selama 10 tahun. sampai 14 tahun.
Selama masa studi, 5.079 peserta mengalami demensia dan 10.053 peserta mengalami setidaknya satu kali stroke. Para peneliti membandingkan orang yang tidak minum kopi atau teh dengan mereka yang minum minuman tersebut secara teratur, dan menemukan bahwa mereka yang rutin meminumnya memiliki risiko stroke dan demensia yang lebih rendah daripada yang tidak.
Secara khusus, mereka yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari atau tiga hingga lima cangkir teh sehari memiliki risiko demensia dan stroke yang lebih rendah.
Mereka yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari dan dua hingga tiga cangkir teh sehari (jadi, dalam kombinasi, empat hingga enam cangkir kopi dan teh dalam sehari) memiliki hasil terbaik, dengan risiko stroke 32 persen lebih rendah dan risiko demensia 28 persen lebih rendah.
Jika dikonsumsi secara bijak dalam jumlah sedang, kopi bisa bermanfaat bagi kesehatan otak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Moderasi adalah kunci. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein dalam kopi dapat menyebabkan kecemasan, kegugupan, jantung berdebar, dan masalah tidur. Selain itu, baiknya konsumsi kopi hitam tanpa gula untuk memastikan hanya manfaatnya saja yang didapat.