ilustrasi ciplukan (instagram.com/tanamandanpupuk)
Antioksidan merupakan senyawa penangkap radikal bebas yang bisa mencegah atau mengurangi efek buruk dari spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif (RNS). Selain itu, antioksidan bisa mengurangi risiko banyak penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.
Studi yang dipaparkan di IOP Conference Series: Materials Science and Engineering tahun 2021 bertujuan untuk mempelajari aktivitas antioksidan, daya terima, dan umur simpan minuman dari ekstrak buah dan pucuk ciplukan. Ditemukan bahwa konsentrasi stabilizer atau zat penstabil dan rasio ekstrak sari buah dan kuncup ciplukan memengaruhi aktivitas antioksidan.
Kandungan total fenolik dan flavonoid tertinggi terdapat pada ekstrak buah dan kuncup ciplukan dengan perbandingan 15:1 dan konsentrasi stabilizer 0,1 persen. Sementara itu, kandungan alkaloid tertinggi terlihat pada ekstrak buah dan kuncup ciplukan dengan perbandingan 20:1 dan konsentrasi stabilizer 0,1 persen.
Fenolik memiliki potensi antioksidan, bisa mencegah kerusakan sel akibat reaksi oksidasi radikal bebas, dan memiliki sifat antiperadangan. Sementara itu, flavonoid memiliki efek antiinflamasi serta mencegah perkembangan penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, demensia, dan penyakit Alzheimer. Di sisi lain, alkaloid bisa melawan infeksi mikroba dan menurunkan tekanan darah.