Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Maria Christina Shycha Moenardi, SpA
Sensory play atau permainan sensorik adalah jenis permainan yang melibatkan semua indra anak, yang mencakup sentuhan, penciuman, penglihatan, suara, dan rasa. Tujuannya untuk mendorong eksplorasi, kreativitas, dan pembelajaran.
Selain itu, setiap pengalaman baru dengan indra berbeda yang dilewati anak saat proses sensory play dapat membangun koneksi saraf otak. Makin sering sensory play dilakukan, maka arsitektur otak akan makin berkembang.
Sensory play juga mengatasi dua sistem sensorik yang sering diabaikan, yaitu sistem proprioseptif dan vestibular. Nah, indra proprioseptif ini mengacu pada kesadaran akan tubuh. Fungsi indra ini membantu membantu anak untuk mengetahui posisi bagian tubuh satu sama lain dan memberi tahu seberapa besar gaya yang perlu anak keluarkan ketika memegang, mendorong, menarik, atau mengangkat benda.
Sementara itu, indra vestibular (juga dikenal sebagai indra pergerakan atau keseimbangan) memungkinkan anak untuk menjaga keseimbangan untuk beraktivitas.
Tujuan sensory play tidak selalu untuk mencapai hasil tertentu, melainkan untuk memungkinkan anak-anak bebas bereksperimen dengan bahan dan tekstur yang berbeda. Contoh sensory play yaitu bermain slime, pasir, mengendarai sepeda, permainan air, permainan imajinatif, mendengarkan musik, lukisan jari, dan masih banyak lagi.
Sensory play berperan penting dalam pembelajaran dan perkembangan anak, sejak lahir hingga usia dini. Sebab, sebagian besar pembelajaran datang melalui kemampuan dalam menggunakan indra untuk menyimpan informasi.
Nah, berikut ini beberapa manfaat sensory play untuk tumbuh kembang anak yang perlu orang tua tahu.