unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona
Dalam sebuah studi di International Journal of Pediatric Endocrinology, disebutkan terdapat dua hormon utama yang memengaruhi pengaturan rasa lapar, yaitu grelin yang merangsang nafsu makan dan leptin yang menekan nafsu makan.
Saat kamu tidak makan untuk sementara waktu, tingkat grrelin meningkat. Kemudian, setelah makan, kadar leptin memberi tahu tubuh bahwa kamu sudah kenyang. Akan tetapi, jika kamu terus makan walaupun sebenarnya sudah cukup kenyang, maka keseimbangan ini dapat terganggu.
Ditambah, makan makanan tinggi lemak, garam, atau gula dapat memicu pelepasan hormon dopamin, yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak, menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychology.
Seiring berjalannya waktu, tubuh kemungkinan mengasosiasikan sensasi kenikmatan ini dengan makanan tertentu, yang cenderung tinggi lemak dan kalori. Proses ini pada akhirnya dapat mengesampingkan regulasi kelaparan, mendorong kamu untuk makan karena ingin bukan karena lapar.
Itulah beberapa risiko yang bisa terjadi kalau kamu makan sampai kekenyangan. Belum lagi dampak panjang yang mungkin terjadi jika kebiasaan ini terus dibiarkan, seperti obesitas, kadar lemak tubuh, gula darah tinggi, dan sebagainya. Untuk itu, yuk biasakan makan secukupnya, karena apa pun yang berlebihan itu tidak baik.