ilustrasi liburan (freepik.com/jcomp)
Dalam upaya mencegah sembelit selama perjalanan, kamu disarankan untuk melakukan pendekatan proaktif yang melibatkan pola makan, tidur, dan hidrasi.
Samita Garg, ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, menekankan pentingnya persiapan beberapa hari sebelum perjalanan, dengan fokus pada asupan cairan, terutama jika bepergian ke ketinggian atau iklim panas.
Ketika waktu makan tiba, hindari makan berlebihan. Kurangi makan daging berlemak, makanan goreng, atau makanan tinggi susu, karena makanan tersebut memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna di saluran pencernaan dan dapat menyebabkan sembelit.
Hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman berkarbonasi. Pembatasan konsumsi alkohol juga dianjurkan, karena dapat menyebabkan atau memperburuk dehidrasi, yang dapat memengaruhi pencernaan.
Disarankan untuk memilih makanan yang kaya akan serat dan cairan. Jika memungkinkan, kamu dapat menyesuaikan jadwal tidur dengan zona waktu yang dikunjungi. Setibanya di destinasi, melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 15 menit dapat merangsang buang air besar dengan menstimulasi aktivitas kolon.
Berdasarkan pengalaman banyak orang, fenomena sembelit saat berlibur memang nyata dan dapat memberikan ketidaknyamanan selama perjalanan. Dengan memahami penyebab dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat menikmati liburan bebas sembelit. Jika masalah sembelit berlanjut atau menjadi lebih parah, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk saran lebih lanjut.