Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tomat yang dimasak
ilustrasi tomat yang dimasak (pexels.com/Asya Vlasova)

Tomat adalah salah satu bahan pangan yang mudah dijumpai di dapur dan sering dipakai untuk berbagai jenis hidangan. Buah berwarna merah ini kaya vitamin, mineral, dan antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh. Meski banyak orang menganggap tomat mentah lebih alami dan segar, faktanya cara pengolahan dapat mengubah kandungan gizi di dalamnya.

Proses pemanasan justru membuat beberapa senyawa aktif lebih mudah diserap oleh tubuh. Perbedaan ini sering kali tidak disadari, padahal cara konsumsi memiliki dampak yang cukup besar terhadap manfaat kesehatannya. Berikut lima alasan mengapa tomat yang dimasak dapat memberi keunggulan tersendiri bagi kesehatan.

1. Proses pemanasan meningkatkan kadar likopen

ilustrasi memasak tomat (pexels.com/cottonbro studio)

Likopen adalah pigmen merah alami yang berfungsi sebagai antioksidan kuat dan berperan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Saat tomat dipanaskan, dinding sel buah menjadi lebih lunak sehingga likopen keluar lebih banyak dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Penelitian menemukan bahwa tomat yang diolah menjadi saus atau sup memiliki kadar likopen yang lebih tinggi dibandingkan tomat segar. Peningkatan ini membantu tubuh mendapatkan manfaat perlindungan sel yang lebih baik dari risiko penyakit kronis.

Selain membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi peradangan, likopen juga disebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung serta beberapa jenis kanker seperti kanker prostat. Kandungan antioksidan yang lebih tersedia berperan dalam mengurangi stres oksidatif yang sering menjadi pemicu kerusakan jaringan. Dengan memasak tomat, tubuh memperoleh senyawa aktif dalam jumlah lebih optimal tanpa harus menambah porsi makan secara berlebihan.

2. Pemanasan mengubah komposisi vitamin dan antioksidan lain

ilustrasi memasak tomat (commons.wikimedia.org/El Mono Español)

Salah satu hal yang sering jadi perhatian saat memasak adalah berkurangnya vitamin C karena sifatnya yang sensitif terhadap panas. Namun, proses ini di sisi lain meningkatkan ketersediaan senyawa lain seperti likopen dan polifenol yang juga penting untuk kesehatan. Pergeseran komposisi gizi ini tidak merugikan, justru memberi keseimbangan baru karena tubuh memperoleh antioksidan yang bekerja secara berbeda.

Polifenol yang meningkat setelah pemasakan memiliki peran penting dalam mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan pembuluh darah. Manfaatnya membantu menurunkan risiko hipertensi dan menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang. Ini menunjukkan bahwa memasak tomat bukan sekadar soal rasa, tetapi juga memperluas jenis perlindungan bagi tubuh melalui antioksidan yang lebih beragam.

3. Pemasakan membantu penyerapan mineral esensial

ilustrasi tomat yang dimasak (pixabay.com/memoaaguilar)

Tomat mengandung sejumlah mineral penting seperti kalium, magnesium, dan fosfor yang berperan menjaga fungsi saraf, keseimbangan cairan, dan kontraksi otot. Pada kondisi mentah, sebagian mineral ini terikat erat dalam jaringan serat sehingga tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan tubuh. Saat dipanaskan, struktur jaringan menjadi lebih lunak dan mineral lebih mudah dilepaskan sehingga penyerapan meningkat.

Penyerapan mineral yang lebih baik membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi risiko kram otot, dan mendukung metabolisme energi. Ini menjadi alasan mengapa tomat yang dimasak, seperti dalam sup atau tumisan, dapat memberi manfaat kesehatan tambahan dibandingkan dengan tomat mentah. Kombinasi rasa lezat dan nilai gizi yang lebih efektif diserap menjadi keunggulan yang tidak boleh diabaikan.

4. Rasa dan tekstur yang berubah memengaruhi asupan gizi

ilustrasi tomat (vecteezy.com/109083937073942)

Banyak orang kurang menyukai tomat mentah karena rasanya asam dan teksturnya agak keras. Pemasakan mampu mengurangi rasa asam dan membuat tekstur lebih lembut, sehingga tomat lebih mudah diterima oleh banyak orang, termasuk anak-anak dan lansia yang sensitif terhadap rasa. Kemudahan ini secara tidak langsung mendorong peningkatan konsumsi tomat dalam bentuk olahan.

Asupan tomat yang meningkat akan berbanding lurus dengan meningkatnya asupan antioksidan, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga imunitas serta mengurangi risiko peradangan. Anak-anak yang awalnya menolak tomat mentah bisa mendapatkan manfaat gizi lebih baik saat menyantapnya dalam bentuk saus pasta, sup, atau tumisan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan rasa dan tekstur karena pemasakan dapat menjadi strategi sederhana untuk memperbaiki pola makan agar lebih kaya gizi.

5. Pengolahan memperpanjang daya simpan dan mendukung keamanan pangan

ilustrasi tomat (vecteezy.com/Margarita Zelenova-Maslova)

Tomat segar cenderung cepat rusak dan mudah terkontaminasi bakteri jika tidak disimpan dengan baik. Proses pemasakan dapat menurunkan risiko kontaminasi mikroba karena suhu panas membantu membunuh sebagian besar bakteri berbahaya. Dengan demikian, tomat olahan seperti sup, saus, atau pasta menjadi lebih aman dikonsumsi, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, ibu hamil, atau lansia.

Selain itu, produk olahan yang dimasak cenderung memiliki masa simpan lebih lama sehingga memudahkan ketersediaan bahan gizi ini dalam jangka panjang. Keamanan pangan yang terjaga membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan dan memastikan nutrisi yang terkandung tetap dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa memasak tomat bukan hanya soal memperkaya rasa, tetapi juga langkah penting untuk menjaga keamanan dan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

Tomat yang diolah dengan cara dimasak terbukti menawarkan manfaat kesehatan yang tidak selalu bisa diperoleh saat dikonsumsi mentah. Memahami perubahan gizi akibat pemanasan membantu kamu menentukan cara terbaik menikmati tomat sesuai kebutuhan tubuh. Jadi, apakah kamu akan mulai lebih sering menambahkan tomat matang ke dalam menu harian untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy