Meskipun belum banyak penelitian tentang minuman energi dan gout, tetapi beberapa minuman berenergi mungkin memiliki kandungan gula yang tinggi, termasuk fruktosa. Hal ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko gout.
Demikianlah minuman yang sebaiknya dihindari oleh orang dengan gout atau penyakit asam urat. Selain dengan perubahan pola makan, olahraga teratur dan pembatasan kalori juga dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, yang baik untuk manajemen kadar asam urat tinggi.
Referensi
Choi, Hyon K, Karen Atkinson, Elizabeth W Karlson, dkk. “Alcohol intake and risk of incident gout in men: a prospective study.” Lancet 363, no. 9417 (1 April 2004): 1277–81.
Neogi, Tuhina, Clara Chen, Jingbo Niu, dkk. “Alcohol Quantity and Type on Risk of Recurrent Gout Attacks: An Internet-based Case-crossover Study.” American Journal of Medicine 127, no. 4 (1 April 2014): 311–18.
Park, Kyu Yong, Hyun Jung Kim, Hyeong Sik Ahn, dkk. “Effects of coffee consumption on serum uric acid: systematic review and meta-analysis.” Seminars in Arthritis and Rheumatism 45, no. 5 (1 April 2016): 580–86.
Choi, Hyon K, dan Gary Curhan. “Soft drinks, fructose consumption, and the risk of gout in men: prospective cohort study.” BMJ. British Medical Journal 336, no. 7639 (31 Januari 2008): 309–12.
Pepin, Alexandra, Kimber L. Stanhope, dan Pascal Imbeault. “Are Fruit Juices Healthier Than Sugar-Sweetened Beverages? A Review.” Nutrients 11, no. 5 (2 Mei 2019): 1006.
"Gout Diet: Foods to Eat and Those to Avoid." WebMD. Diakses pada Juli 2024.
"How Bad Are Energy Drinks for You, Really?" Everyday Health. Diakses Juli 2024.
Elbendary, Ehab Y., Madyha H. Mahmoud, dkk. “The Effects of Energy Drink Consumption on Kidney and Liver Function: A Comparative Study.” Journal of Biosciences and Medicines 11, no. 03 (1 Januari 2023): 171–81.