ilustrasi diet (pexels.com/@freestockpro)
Dianggap bisa mengurangi asupan kalori, tetapi sebetulnya melewatkan sarapan tidak membantu menurunkan berat badan. Ini cuma mitos!
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010 menganalisis asupan makanan pada 2.184 orang usia 9-15 tahun. Dua puluh tahun kemudian, tim peneliti kembali menanyakan daftar pertanyaan yang sama.
Mereka membandingkan data dari orang-orang yang melewatkan sarapan semasa kecil dan dewasa, dengan data dari partisipan yang tidak pernah "bolos" sarapan atau hanya melakukannya saat dewasa.
Dibandingkan dengan kelompok lainnya, partisipan yang melewatkan sarapan baik pada masa kanak-kanak maupun dewasa cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar, kadar insulin puasa yang lebih tinggi, serta kadar kolesterol total yang juga lebih tinggi.
Kadang, orang-orang yang tidak sarapan akan makan lebih banyak selama sisa harinya untuk mengatasi defisit. Namun, studi dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2013 menemukan bahwa tidak sarapan tidak membuat seseorang makan lebih banyak saat makan siang. Tim peneliti menyimpulkan bahwa tidak sarapan mungkin efektif untuk mengurangi asupan energi harian pada beberapa orang dewasa.
Meski demikian, tim peneliti hanya memonitor asupan makanan partisipan saat makan makan siang, tidak saat makan malam. Selain itu, partisipan studi tersebut hanya 24 orang.
Studi dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007 melibatkan lebih dari 25.000 remaja, meneliti hubungan antara melewatkan sarapan dan kelebihan berat badan. Tim peneliti juga menilai peran asupan alkohol dan tingkat gerak tubuh yang tidak aktif. Ditemukan bahwa tidak sarapan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kelebihan berat badan daripada konsumsi alkohol atau tingkat ketidakaktifan.
Tinjauan sistematis dan metaanalisis yang dimuat dalam jurnal Obesity Research & Clinical Practice tahun 2020 pun menemukan hal serupa. Setelah menganalisis hasil dari 45 studi, tim peneliti menyimpulkan bahwa melewatkan sarapan berhubungan dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan tidak sarapan meningkaktan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.