Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi olahraga ringan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi olahraga ringan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Studi terbaru menunjukkan, aktivitas fisik bukan hanya menjaga kebugaran, tetapi juga memicu aliran darah yang kaya akan sel-sel untuk melawan kanker.

  • Dalam sebuah eksperimen yang melibatkan 32 penyintas kanker payudara, para peneliti menemukan bahwa hanya dengan 45 menit olahraga, tubuh langsung memproduksi lebih banyak protein khusus di aliran darah.

  • Protein ini, yang dikenal sebagai myokines, bekerja layaknya prajurit yang dikirim otot untuk membantu tubuh melawan ancaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dalam tubuh, ada pasukan penjaga yang bekerja tanpa henti: sel-sel imun. Mereka berpatroli di setiap sudut, mencari dan menghancurkan penyusup, baik itu virus, bakteri, maupun sel abnormal yang bisa berubah menjadi kanker. Kekuatannya bisa ditingkatkan lewat “latihan” rutin. Pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi adalah bagian dari latihan itu.

Temuan ilmiah terbaru menunjukkan, aktivitas fisik bukan hanya menjaga kebugaran, tetapi juga memicu aliran darah yang kaya akan sel-sel untuk melawan kanker. Sel-sel ini bergerak lebih aktif, siap menyerang begitu ada ancaman. Bagi pasien kanker payudara, hal ini membuka perspektif baru, bahwa olahraga mungkin bukan sekadar pendukung terapi, tetapi bagian dari strategi pertahanan tubuh.

Penelitian ini dipublikasikan pada awal Juli 2025 dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment. Para peneliti menegaskan, bahkan pada individu dengan kanker payudara, olahraga yang terukur dapat memperkuat sistem imun, memberi peluang lebih besar bagi tubuh untuk melawan penyakit.

1. Olahraga picu “prajurit” antikanker

Dalam sebuah eksperimen yang melibatkan 32 penyintas kanker payudara, para peneliti menemukan fakta bahwa hanya dengan 45 menit olahraga, tubuh langsung memproduksi lebih banyak protein khusus di aliran darah. Ini berlaku untuk latihan ketahanan maupun high-intensity interval training (HIIT).

Protein ini, yang dikenal sebagai myokines, bekerja layaknya prajurit yang dikirim otot untuk membantu tubuh melawan ancaman.

Ketika myokines ini diperkenalkan pada sampel sel kanker payudara di laboratorium, pertumbuhan tumor bisa ditekan hingga 30 persen.

"Hasil studi menunjukkan bahwa kedua jenis olahraga sama-sama efektif memproduksi myokines antikanker pada penyintas kanker payudara,” jelas Francesco Bettariga, penulis utama dan peneliti dari Edith Cowan University, Australia, dalam keterangan tertulis (29/7/2025).

2. Terjadi lonjakan protein

ilustrasi olahraga (freepik.com/freepik)

Dalam penelitian ini, darah para peserta diperiksa pada tiga waktu berbeda, yaitu sebelum olahraga, tepat setelah selesai, dan 30 menit kemudian. Hasilnya menunjukkan lonjakan jangka pendek pada tiga jenis myokines: decorin, IL-6, dan SPARC.

Otot rangka melepaskan myokines ke aliran darah sebagai respons terhadap olahraga, biasanya untuk merangsang pertumbuhan atau membakar lemak. Namun, protein ini juga memiliki efek antiinflamasi yang kuat.

Studi praklinis dan eksperimental telah membuktikan bahwa efek ini dapat menekan pertumbuhan berbagai jenis tumor, termasuk kanker payudara. Hingga penelitian ini dilakukan, belum ada bukti pasti bahwa mekanisme serupa juga terjadi pada penyintas kanker.

3. Efek positif pada sel kanker yang sulit dilawan

Sel kanker triple-negative, yang membentuk jenis kanker payudara tertentu, tidak memiliki reseptor hormon. Karena itu, awalnya para peneliti mengira sel ini tidak akan terpengaruh oleh perubahan hormonal akibat olahraga. Namun, Bettariga dan tim justru menemukan bahwa myokines yang dihasilkan setelah olahraga tetap mampu memengaruhi sel kanker jenis ini di laboratorium.

Temuan ini menambah bukti bahwa myokines berpotensi menjadi senjata melawan kanker.

"Baik latihan kekuatan maupun high-intensity interval training memicu perubahan akut pada kadar myokines di darah dan mengurangi pertumbuhan sel kanker,” tulis para peneliti.

Meski begitu, mereka menegaskan perlunya penelitian lanjutan untuk mengetahui dampak jangka panjangnya terhadap kekambuhan kanker payudara pada penyintas.

Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran, tetapi juga bisa menjadi bagian dari strategi melawan kanker. Studi ini menunjukkan bahwa bahkan satu sesi latihan mampu memicu reaksi tubuh yang membantu menekan pertumbuhan sel kanker. Meski masih perlu penelitian lanjutan, tetapi temuan ini memberi harapan baru bagi penyintas kanker payudara.

Referensi

Bettariga, Francesco, Dennis R Taaffe, Cristina Crespo-Garcia, Timothy D Clay, Mauro De Santi, Giulia Baldelli, Sanjeev Adhikari, Elin S Gray, Daniel A Galvão, and Robert U Newton. “A Single Bout of Resistance or High-intensity Interval Training Increases Anti-cancer Myokines and Suppresses Cancer Cell Growth in Vitro in Survivors of Breast Cancer.” Breast Cancer Research and Treatment, July 3, 2025.
"A single bout of exercise gives results". Edith Cowan University. Diakses pada Agustus 2025.

Editorial Team