Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecanduan alkohol (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak sudah dikaitkan dengan kerusakan penglihatan permanen.
  • Minum alkohol dalam jumlah banyak dapat merusak saraf optik dan otak, menyebabkan gangguan penglihatan permanen.
  • Konsumsi alkohol berlebihan memengaruhi komunikasi otak dengan mata, memicu nistagmus, ambliopia toksik, dan penglihatan ganda.

Minuman keras mengandung zat psikoaktif yang menyebabkan kecanduan pada penggunanya. Konsumsi miras berlebih dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek keracunan.

Sudah diketahui secara luas bahwa minum alkohol berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan, seperti kerusakan hati, anemia, penyakit kardiovaskular, dan depresi. Dan, konsumsinya secara berlebihan juga sudah dikaitkan dengan kerusakan penglihatan permanen.

Minum berlebihan dalam jangka panjang dapat merusak penglihatan secara permanen dan bahkan dapat menyebabkan kebutaan dalam beberapa kasus.

1. Mengganggu komunikasi dari mata ke otak

Minum alkohol dalam jumlah banyak tidak berdampak langsung pada mata, tetapi berdampak pada otak. Secara alami, karena otak dan mata sangat erat kaitannya, penglihatan akan terganggu karenanya.

Saat kamu minum alkohol terlalu banyak, otak kesulitan berkomunikasi dengan setiap bagian tubuh, termasuk mata. Gambar yang dikirim dari otak ke mata tidak diinterpretasikan dengan benar atau membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses.

Lambatnya komunikasi dari mata ke otak ini tidak hanya memengaruhi cara kamu menafsirkan gambar, tetapi juga dapat memicu berbagai efek samping lain yang akan mengganggu penglihatan dan, dalam beberapa kasus, bahkan merusak mata.

2. Kerusakan saraf optik

ilustrasi kecanduan alkohol (freepik.com/rawpixel.com)

Kerusakan saraf optik sangat erat terkait dengan kerusakan saraf yang dialami otak saat minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak. Karena saraf optik terdiri dari pemancar neurologis, saraf tersebut bisa rusak akibat alkohol, seperti halnya di otak.

Saraf optik bertugas mengirimkan impuls dari retina mata ke otak. Saraf optik yang rusak dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan terkadang kebutaan.

Kerusakan saraf optik juga bisa sangat menyakitkan. Ini dapat menyebabkan sakit mata, floater mata, kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata, dan hilangnya persepsi warna.

Kondisi ini tidak sering terjadi, tetapi peminum alkohol memiliki peningkatan risiko.

3. Ambliopia toksik

Ambliopia toksik mengacu pada ambliopia terkait tembakau dan alkohol (tobacco-alcohol amblyopia), yang merujuk pada terjadinya neuropati optik bilateral pada perokok yang mengonsumsi minuman beralkohol.

Penyebabnya kurang dipahami tetapi umumnya disebabkan oleh efek toksik dari defisiensi sianida dan B12.

Ambliopia toksik sangat umum terjadi sebelum Perang Dunia II karena konsumsi alkohol dan tembakau dalam jumlah banyak. Kini penyakit ini menjadi lebih langka dan sering kali hanya terlihat pada orang-orang dengan alkoholisme.

Penyakit ini, setelah penyalahgunaan zat dalam jangka panjang, akan mengakibatkan hilangnya penglihatan. Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, yang ada hanyalah metode untuk mengatasi penglihatan baru. Alat bantu penglihatan rendah (low vision aid) tersedia bagi mereka yang mengalami ambliopia toksik.

Penyakit ini membutuhkan waktu antara beberapa hari hingga minggu untuk berkembang sepenuhnya. Sayangnya, begitu penyakit ini mulai berkembang, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.

Gejala utamanya adalah titik buta pada penglihatan yang berangsur-angsur membesar. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan kebutaan total yang tidak dapat disembuhkan.

4. Gerakan mata cepat

ilustrasi masalah penglihatan (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Gerakan mata yang cepat bukanlah hal yang aneh. Faktanya, kamu mengalami gerakan mata yang cepat pada malam hari selama siklus tidur REM. Namun, gerakan mata yang cepat saat terjaga adalah kejadian yang jarang dan tidak biasa.

Gerakan mata yang cepat atau gerakan mata yang tidak disengaja sering disebut nistagmus dan dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata.

Gerakan mata yang tidak disengaja ini dapat menyebabkan mata bergerak ke segala arah. Terkadang ada pola dalam gerakannya, tetapi bisa juga sepenuhnya acak.

Gejala ini bisa sangat mengganggu karena mambuat mata sulit fokus pada satu titik dalam waktu lama. Mata yang terus-menerus bergerak juga bisa menyebabkan ketegangan pada mata dan sakit kepala.

Nistagmus terkadang menyebabkan kamu kehilangan keseimbangan atau kesulitan menyeimbangkan diri saat berdiri dalam jangka waktu lama.

Kalau kamu diduga memiliki nistagmus, kemungkinan besar kamu perlu pemeriksaan CT scan atau MRI untuk mendapatkan pemindaian otak. Sering kali gerakan mata yang cepat ini disebabkan oleh masalah neurologis di otak.

Masalahnya bisa diatasi dengan kacamata atau lensa kontak khusus. Perawatan tidak selalu menyelesaikan masalah. Beberapa orang bereaksi lebih baik terhadapnya dibandingkan yang lain.

5. Penglihatan ganda

Penglihatan ganda adalah masalah penglihatan paling umum yang terkait dengan minum alkohol dalam jumlah banyak. Ini disebabkan oleh berkurangnya komunikasi antara mata dan otak saat minum alkohol.

Penglihatan ganda tidak berbahaya, kecuali kamu mengalaminya saat sedang mengemudi. Jika tidak, ini tidak akan memengaruhi kesehatan mata secara keseluruhan. Ini akan menyebabkan kamu kehilangan persepsi kedalaman. Berjalan dan melakukan tugas lain bisa sulit.

Penglihatan ganda kemungkinan besar akan hilang saat efek alkohol dalam tubuh hilang. Jika tidak, ini mungkin mengindikasikan masalah yang lebih serius pada mata.

Temui dokter spesialis mata jika penglihatan ganda terus berlangsung.

6. Mata merah

ilustrasi mata (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Mata merah bisa menandakan banyak hal, seperti alergi, infeksi, atau kurang tidur. Ini juga bisa menjadi efek dari terlalu banyak minum alkohol. Mata merah ini terjadi ketika pembuluh darah di mata mengalami iritasi dan membesar.

Selain bagian putih mata tampak merah, kondisi ini juga bisa menyebabkan mata terasa gatal, perih, nyeri, dan bisa membuat kelopak mata membengkak. Biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan kecuali kemerahannya tak kunjung hilang.

Apabila mata merah tidak hilang setelah efek alkohol hilang, ini mungkin memerlukan perhatian medis. Berkonsultasilah dengan dokter mata jika ini terjadi.

7. Sensitivitas terhadap cahaya

Sensitivitas terhadap cahaya mungkin merupakan efek samping mabuk yang paling terkenal.

Masalah penglihatan ini juga dapat menyerang orang yang pengar (hangover), tetapi mungkin saking banyaknya mereka minum mereka tidak bisa mengingatnya.

Karena waktu reaksi kamu melambat saat kamu minum alkohol, begitu pula mata. Pupil lebih lambat membesar dan berkontraksi.

Jadi, jika kamu berpindah dari ruangan gelap ke ruangan terang atau sebaliknya, kamu akan kesulitan menyesuaikan diri dengan pencahayaan baru.

Sensitivitas terhadap cahaya bisa menyebabkan sakit kepala, terutama saat pemulihan dari mabuk. Pupil akan butuh lebih banyak waktu untuk kembali normal.

Reaksi pupil lambat bisa berlangsung 24 jam setelah kamu minum dalam jumlah banyak.

Sesekali minum alkohol dalam jumlah sedang biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, jika kamu seorang peminum berat, yang artinya minum alkohol lebih dari beberapa kali dalam seminggu atau minum dalam jumlah besar (binge-drinking), kamu lebih mungkin untuk mengalami masalah kesehatan.

Sulit untuk memprediksi apakah efek minum alkohol dalam jumlah banyak memengaruhi jantung, hati, saraf, mata, atau kombinasi beberapa dari itu.

Jika kamu merasa minum dalam jumlah banyak atau sudah tahap kecanduan, berkonsultasilah dengan dokter sehingga kamu bisa mendapat bantuan untuk menguranginya sebelum dampaknya pada kesehatan memburuk.

Referensi

All About Vision. Diakses pada September 2024. How drinking can affect your eyes in the short and long term.
Rebuild Your Vision. Diakses pada September 2024. How Alcohol Affects Your Eyes.
Medical News Today. Diakses pada September 2024. What to know about the effects of alcohol on the eyes.

Editorial Team