ilustrasi martabak manis (pixabay.com/rikirisnandar)
Dalam banyak kasus, makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi. Mengonsumsinya terlalu banyak akan menyebabkan penambahan berat badan, bahkan dengan olahraga teratur. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa gula makanan berlebih merupakan penyebab penambahan berat badan.
Karena tubuh biasanya mencerna produk yang mengandung gula tambahan lebih cepat, produk tersebut tidak dapat menahan rasa lapar dalam waktu lama. Ini dapat menyebabkan sering makan sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gula dapat memengaruhi jalur biologis yang mengatur rasa lapar.
Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar dengan menentukan berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Sebuah penelitian pada tikus mengungkapkan bahwa pola makan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan resistansi leptin. Resistensi leptin terjadi ketika tubuh tidak lagi merespons leptin dengan benar. Menghilangkan gula dari pola makan dapat membalikkan resistansi leptin.
Studi lain menemukan bahwa minuman manis bisa menjadi masalah khusus bagi resistansi leptin.
Penting untuk dicatat bahwa gula tidak menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas dengan sendirinya. Gula adalah salah satu dari beberapa penyebabnya. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara pola makan, aktivitas fisik, genetika, dan faktor sosial serta lingkungan.
Namun, membatasi jumlah gula dalam makanan adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah kenaikan berat badan.