ilustrasi perempuan sehat (freepik.com/wayhomestudio)
Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon tersebut akhirnya menghalangi pelepasan hormon lain yang penting untuk stimulasi ovarium.
Well, stres memengaruhi bagian otak yang dinamakan sumbu hipotalamus hipofisis gonad (HPG) alias sumbu reproduksi dan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal (HPA). Sumbu HPA bertugas mengatur keseimbangan hormon sebagai respons terhadap stres. Selama proses tersebut, bagian otak hipotalamus akan melepaskan hormon pelepas kortikotropin (CRH).
Produksi CRH kemudian memicu respons stres juga pada sumbu HPA yang mengarah pada produksi hormon kortisol. Nah, karena stres mengubah aktivitas sumbu HPA, maka secara tidak sengaja stres mengubah aktivitas sumbu HPG juga karena kedua sistem berbagi hipotalamus dan kelenjar pituitari, melansir Healthline. Seluruh proses tersebut dapat menyebabkan haid tertunda. Jika seharusnya saat ini haid, maka yang terjadi mungkin hanya muncul flek atau tanda lainnya.
Sementara itu, saat hamil, tubuh bukan memproduksi kortisol. Di samping itu, tubuh justru meningkatkan kadar estrogen dan progesteron. Nah, apa peran dua hormon tersebut?
Dalam proses kehamilan, hormon estrogen diproduksi oleh ovarium, lalu dilanjutkan plasenta. Adapun peran estrogen ini penting untuk membantu pertumbuhan rahim, menjaga lapisan rahim, mengatur hormon penting lainnya, dan memicu perkembangan organ bayi, melansir What to Expect
Bersama dengan progesteron, estrogen mempersiapkan tubuh untuk menyambut terbentuknya janin. Pada awal kehamilan, tubuh juga akan memproduksi lebih banyak hormon hCG.