ilustrasi bahagia bersama pasangan (pexels.com/AnastasiyaLobanovskaya)
Usia yang panjang sering dikaitkan dengan pengaruh gen. Namun, nyatanya ini hanya memengaruhi sekitar 20 hingga 25 persen. Di balik itu, ada fakta menarik yang lebih penting, yaitu kualitas hubungan pribadi.
Memang, sebuah studi dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews tahun 2020, menunjukkan bahwa isolasi sosial dikaitkan dengan tingkat peradangan atau inflamasi yang lebih tinggi. Peradangan dikaitkan dengan sejumlah penyakit dan kondisi (termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes) yang dapat mengganggu kualitas hidup dan memperpendek usia.
Namun, jika merujuk pada kualitas hidup di luar negeri, sebagai contoh, 43 persen orang dewasa di Amerika Serikat yang usianya di atas 60 tahun merasa kesepian, dan itu bukan karena mereka hidup sendirian. Sebaliknya, itu karena mereka sendirian, bahkan dengan adanya pasangan. Fakta ini didukung oleh studi dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology, yang menemukan bahwa tiga dari sepuluh pernikahan ditemukan tidak harmonis.
Jadi, prioritaskan hubungan pribadi yang dekat, terutama dengan pasangan. Buat satu sama lain merasa nyaman, sama-sama memberikan kebahagiaan, melakukan hal-hal menyenangkan bersama, dan mengatasi konflik secara sehat.