ilustrasi air dingin (pexels.com/Srattha Nualsate)
Dijelaskan oleh dr. Rudy Kurniawan, SpPD, MM, MARS, DipTH, DCD, dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD, sebelum heat stroke menyerang, biasanya seseorang akan mengalami heat exhaustion terlebih dulu.
Heat exhaustion adalah kondisi yang terjadi saat tubuh kepanasan. Gejalanya mungkin termasuk banjir keringat dan denyut nadi cepat. Penyebabnya adalah paparan suhu tinggi, terutama ketika kelembapan tinggi dan aktivitas fisik yang berat. Tanpa perawatan segera, heat exhaustion bisa menyebabkan heat stroke.
Menurut dr. Rudy, ada langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah heat stroke, seperti:
- Hubungi layanan darurat segera agar mereka bisa menuju lokasi kamu dan penderita heat stroke/heat exhaustion secepatnya.
- Bawa penderita ke ruangan dengan suhu lebih dingin.
- Lepas pakaian berlebih (seperti jaket, sepatu, kaus kaki, dan celana ketat tebal).
- Kompres penderita dengan kain air dingin untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya.
- Basahi muka, leher, lengan, dan paha kaki penderita dengan air es atau air dingin.
- Beri penderita air dingin sebanyak-banyaknya untuk diminum (apabila penderita dalam kondisi sadar).
"Apabila kondisi penderita sudah terlalu parah, bisa menggunakan bathtub dan mengisinya dengan air es untuk penderita heat stroke berendam selagi menurunkan suhu tubuhnya hingga bantuan medis datang," dr. Rudy menambahkan.
Menambahkan dari WebMD, jangan menggunakan es untuk orang yang lebih tua, anak kecil, pasien dengan penyakit kronis, atau siapa pun yang mengalami heat stroke yang tidak disebabkan oleh olahraga berat. Melakukannya bisa berbahaya.