Mengenal Savior Complex, Suka Menolong hingga Merugikan Diri Sendiri

Secara umum, orang menganggap suka menolong sebagai sifat yang positif sehingga kamu mungkin tidak melihat ada yang salah dengan mencoba membantu orang lain. Namun, ini tidak akan baik jika keinginan untuk membantu orang lain berkembang jadi rasa keharusan.
Savior complex dapat didefinisikan sebagai sebuah konstruksi psikologis yang membuat individu merasa perlu untuk menyelamatkan orang lain. Orang dengan kepribadian ini memiliki kecenderungan kuat untuk mencari orang yang sangat membutuhkan bantuan dan membantu mereka, bahkan seringkali dengan mengorbankan kebutuhan mereka sendiri untuk membantu orang-orang lain.
Tentu saja hal ini berpotensi memberikan dampak negatif, baik bagi orang lain yang coba dibantu maupun bagi diri sendiri. Berikut ini telah dirangkum dari laman Healthline dan Psychology Today cara mengenali perilaku semacam ini dan mengapa hal itu bisa menimbulkan lebih banyak bahaya.
1. Tanda
Ada beberapa tanda yang mengarah pada kecenderungan saviour complex:
- Tertarik pada ketidakberdayaan orang lain
Kamu mungkin merasa sangat tertarik pada orang-orang yang sedang memiliki masalah dalam hidup atau tampak kasihan. Ini bisa terjadi karena kamu sendiri pernah mengalami hal yang sama.
- Kamu mencoba mengubah orang
Kamu mungkin percaya bahwa kamu memiliki kekuatan total untuk memengaruhi orang lain. Kamu berpikir bahwa kamu tahu apa yang terbaik untuk orang lain yang sedang kamu coba bantu.
- Kamu selalu merasa perlu menemukan solusi
Savior complex umumnya percaya bahwa mereka harus memperbaiki segalanya. Mereka sering lebih peduli untuk memperbaiki masalah daripada orang yang benar-benar sedang mengalami masalah tersebut.
- Membuat pengorbanan pribadi yang berlebihan
Savior complex sering mengorbankan kebutuhan pribadi dan memaksakan diri untuk mengurus orang lain yang mungkin tidak benar-benar menginginkan bantuan.