WOHC mengundang lebih dari 120 pembicara dari lebih dari 60 negara untuk berbagi informasi dan pengetahuan lintas disiplin ilmu. Berbagai wakil dari FAO, UNEP, WHO, dan WOAH juga menjelaskan tentang Joint Action Plan of Action untuk mengurangi risiko pandemik demi meningkatkan kesehatan satwa, manusia, dan lingkungan.
Selain keempat instansi tersebut, Duke-NUS Medical School, London School of Hygiene and Tropical Medicine, Bank Dunia, Temasek Foundation, hingga Bill & Melinda Gates Foundation turut mengisi sesi WOHC 2022. Tidak lupa, lebih dari 400 studi kesehatan dan zoonosis dipresentasikan dalam acara ini.
"Inti dari paradigma One Health adalah mengenali kerja sama global bukan hanya terhadap manusia, tetapi juga hewan dan lingkungan. Inilah yang terlihat selama pandemik COVID-19, bahwa perkembangan kesehatan dunia bergantung dari pengertian dan respons bersama manusia terhadap ancaman kesehatan global," kata Prof. Wang Linfa dari Duke-NUS Medical School.
pembicara yang hadir dalam perhelatan WOHC 2022 di Singapura (facebook.com/World One Health Congress)
Dalam perhelatan WOHC 2022, Temasek Foundation juga menyelenggarakan Pinnacle Series untuk berfokus terhadap kesiapan negara Asia, terutama ASEAN, menghadapi ancaman kesehatan. Sesi ini berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 November.
Menurut Kepala Program Temasek Foundation, Mr. Lim Hock Chuan, negara-negara Asia harus membangun kesiapan untuk merespons wabah lainnya yang bisa mengancam kehidupan dan penghidupan populasinya.
"Salah satu pelajaran penting dari pandemik [COVID-19] adalah kita harus berkolaborasi dan berbagi pengetahuan untuk menanggulangi tantangan kesehatan terberat," kata Lim.
Pinnacle Series menyediakan platform diskusi dan kesempatan untuk membangun koneksi dengan berbagai pemangku kepentingan, figur layanan kesehatan, dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Dari zoonosis hingga ketahanan antimikroba, dunia diharapkan siap untuk merespons tantangan kesehatan di masa depan.