Menilik data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dari tahun 2013 hingga 2018 kejadian anemia mengalami peningkatan dari 37,1 menjadi 48,9 persen, dengan proporsi tertinggi terjadi pada usia 15–24 tahun.
Anemia merupakan kondisi saat tubuh mengalami penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi atau jumlah hemoglobin di bawah batas normal. Kurangnya kadar hemoglobin menimbulkan gejala-gejala seperti lemah, letih, lesu, mudah lelah, hingga penurunan imunitas yang berpotensi menghambat aktivitas dan menurunkan produktivitas.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memberi patokan seseorang dikatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 13 g/dl untuk laki-laki dewasa, kurang dari 12 g/dl untuk perempuan dewasa, sedangkan pada perempuan hamil kurang dari 11 g/dl.
Mengutip laporan dalam The Indonesian Journal of Public Health, salah satu penyebab anemia adalah defisiensi atau kekurangan asupan zat besi pada pola makan sehari-hari.
Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan zat besi bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Untuk anak-anak sekitar 10 miligram (mg) per hari, laki-laki dewasa 8–11 mg per hari, perempuan dewasa 15–18 mg per hari, dan untuk perempuan hamil ada penambahan sebesar 9 mg per hari.
Menurut Indonesian Journal of Human Nutrition, sumber zat besi terbaik berasal dari bahan pangan hewani karena memiliki nilai biologis lebih tinggi dibanding sumber nabati, karena zat besi hewani lebih mudah diserap oleh tubuh. Namun, untuk memenuhi asupan zat besi sehari-hari, tetap dianjurkan untuk mengombinasikan keduanya karena produk hewani relatif mengandung banyak lemak yang perlu dibatasi asupannya.
Nah, inilah beberapa pilihan bahan makanan sumber zat besi nabati yang bisa kamu konsumsi dan kombinasikan dalam hidangan makanmu sehari-hari.