ilustrasi makan (pexels.com/George Milton)
Perubahan pola makan pada pasien ADHD telah dipelajari selama bertahun-tahun. Penelitian tersebut mengamati dampak penghapusan kelompok makanan tertentu, serta penambahan kelompok makanan untuk memberikan nutrisi tambahan (Nordic Journal of Psychiatry, 2014).
Makanan yang dapat memperburuk ADHD
Beberapa makanan dipercaya dapat memperburuk gejala ADHD. Banyak dokter merekomendasikan menghindari makanan yang mengandung:
- Pewarna makanan buatan (yang dapat memengaruhi gejala ADHD dan juga dapat menurunkan kadar zink).
- Pengawet.
- Gula dan pemanis buatan (yang dapat memperburuk hiperaktivitas).
Beberapa ahli juga menyarankan diet eliminasi yang lebih ekstensif agar bisa membantu. Diet eliminasi adalah cara untuk mengidentifikasi makanan “pemicu” yang potensial. Pemicu umum meliputi:
- Produk susu.
- Jagung.
- Kedelai.
- Alergen makanan umum lainnya.
Dalam diet eliminasi, diet yang sangat sederhana dilakukan selama beberapa minggu. Kemudian, satu per satu, makanan diperkenalkan kembali dengan pemantauan ketat terhadap gejala ADHD. Diet eliminasi biasanya dilakukan dengan bimbingan ahli yang berpengalaman.
Makanan yang dapat membantu ADHD
Tidak ada aturan pasti mengenai ADHD dan pola makan. Namun, jika kamu hidup dengan ADHD, tidak ada salahnya untuk menyertakan beragam makanan sehat yang mendukung fungsi otak. Ini biasanya berarti makanan yang tidak diolah, seperti buah-buahan dan sayuran, yang kaya akan vitamin dan nutrisi.
Pilihan protein yang baik mencakup telur, kacang-kacangan, produk susu, dan ikan berlemak.
Alternatif lainnya adalah dengan menambahkan makanan yang secara alami kaya akan suplemen yang telah dibahas di atas, seperti:
- Omega-3 dan omega-6: Ikan, biji-bijian (seperti chia dan rami), kenari, dan kedelai.
- Zink: Tiram, daging sapi, kepiting, unggas, sereal yang diperkaya, dan biji labu.
- Zat besi: Sumber zat besi hewani antara lain daging merah, daging organ, unggas, dan makanan laut (terutama tiram). Sumber zat besi vegetarian adalah lentil dan kacang-kacangan, makanan kedelai, dan biji-bijian.
- Magnesium: Kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau merupakan sumber magnesium alami. Banyak sereal sarapan yang diperkaya dengan magnesium.
- Melatonin: Kacang-kacangan, ikan, susu, dan tart cherry.
- Probiotik: Makanan fermentasi, seperti kimci, kaya akan bakteri sehat, mirip dengan suplemen probiotik. Dan, bukti menunjukkan probiotik dapat meningkatkan fungsi otak pada anak-anak.
Selain itu, meningkatkan asupan makanan yang mengandung polifenol, seperti teh hijau, memberikan sifat antioksidan dan efek menenangkan yang dapat membantu mengatasi gejala ADHD.
Obat stimulan adalah pengobatan yang paling didukung oleh bukti dalam pengobatan ADHD, tetapi kadang pengobatan lain disarankan. Walaupun suplemen makanan mungkin tidak membantu gejala ADHD dengan sendirinya, tetapi beberapa suplemen dapat membantu mengatasi kekurangan gizi tertentu yang memengaruhi gejala ADHD.
Tumbuhan tertentu juga telah dipelajari untuk digunakan pada orang dengan ADHD, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa ramuan tersebut berhasil.
Sebelum memulai pengobatan apa pun untuk ADHD, kamu harus membicarakannya dengan dokter.