ilustrasi minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Kabar baiknya, teh ternyata bisa jadi solusi untuk RA. Hal ini dikemukakan lewat sebuah riset di Swedia pada Agustus 2021 lalu. Mereka yang menyesap dua cangkir teh sehari-hari memiliki kemungkinan lebih kecil terkena RA dibanding mereka yang tidak minum teh secara rutin.
Kalau itu pencegahan, bagaimana dengan pengobatan? Everyday Health melansir bahwa teh mampu mengatasi RA karena memiliki khasiat antiinflamasi yang seharusnya bisa menangani peradangan RA. Sayangnya, perlu dicatat, teh tidak tercatat sebagai terapi obat untuk RA, sehingga tak bisa diandalkan.
Saat menyeduh teh, maka kamu mendapatkan manfaat yang terkandung pada ekstraknya. Salah satunya adalah senyawa antioksidan polifenol. Bukan cuma meredakan RA, minuman berkafein ini juga menurunkan risiko penyakit jantung, beberapa jenis kanker, hingga diabetes.
Sebelum meneguk tehnya, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter. Ini karena berbagai senyawa teh bisa saja berinteraksi dengan obat RA. Jika sudah mendapat lampu hijau, inilah beberapa teh yang direkomendasikan untuk pasien RA!