ilustrasi telur bebek dan telur ayam (freepik.com/poringdown)
"Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."
Nah, apa yang terjadi bila kebanyakan makan telur ayam atau bebek? Satu hal yang harus kamu tahu, saat dimasak, tidak semua nutrisi dalam telur bebek dan ayam terjaga. Meskipun keduanya sumber protein, jumlah kandungannya pada telur ayam dan bebek berbeda.
Berbagai studi memperingatkan bahwa memasak telur ayam dapat menurunkan kandungan vitamin A hingga 20 persen. Jangan khawatir dulu, beberapa studi juga menyatakan bahwa jumlah kandungan nutrisi termasuk antioksidan pada telur juga bisa meningkat setelah dimasak. Asal jangan sampai gosong!
Dimakan mentah seperti hidangan khas Jepang, tamago kakegohan? Jangan! Baik telur ayam dan telur bebek dapat terkontaminasi bakteri berbahaya, salah satunya adalah Salmonella.
Infeksi Salmonella dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang ditandai dengan pusing, mual, diare, dan demam. Meskipun umumnya tidak membahayakan nyawa, Salmonella dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan gangguan imunitas.
Untuk mencegahnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk selalu mencuci cangkang telur bebek dan ayam sebelum dipecahkan. Lalu, masaklah kuning dan putih telur bebek dan ayam sampai benar-benar matang, hingga mencapai suhu 71 derajat Celcius.
Kemudian, ada kemungkinan adanya kandungan logam berat dalam telur. Logam berat dapat hadir pada lahan, air, dan udara di peternakan bebek dan ayam. Karena terpapar logam berat, baik telur ayam atau telur bebek pun bisa mengandung logam berat.
Zat besi termasuk dalam zat logam, tetapi bermanfaat untuk tubuh. Akan tetapi, beberapa zat logam berat dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi berlebihan! Sayangnya, beberapa studi memaparkan bahwa telur ayam dan bebek memiliki kadar timbal, kadmium, kromium, kobalt, dan tembaga yang cukup banyak.
Dalam sebuah studi skenario di Thailand yang dimuat dalam jurnal Science of the Total Environment tahun 2019, konsumsi daging dan telur bebek yang mengandung logam berat tinggi dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang. Jadi, konsumsi secukupnya saja.
ilustrasi telur ayam (IDN Times/Nurulia R. Fitri)
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.
Salah satu perdebatan mengenai telur ayam dan bebek adalah bagian kuningnya yang mengandung kolesterol. Berbagai penelitian menunjukkan kalau telur bebek dan ayam memiliki kadar kolesterol tinggi, lebih dari 100 persen AKG harian! Oleh karena itu, konsumsinya secara berlebihan dikaitkan dengan penyakit kronis.
Akan tetapi, di sisi lain, ternyata mengonsumsi telur pun juga baik untuk kesehatan jantung. Sebuah studi di Tiongkok yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2020 menyebut bahwa konsumsi telur yang wajar malah dapat menurunkan risiko stroke.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa agar tidak berbahaya untuk tubuh, baik telur bebek dan ayam tidak boleh dikonsumsi berlebihan, ada batasnya! Selain itu, gunakan teknik masak yang sehat seperti direbus atau dipanggang.