Howard Tucker, pemegang Guinness Book of World Records sebagai "Dokter Praktik Terlama" (instagram.com/whatsnextmovie)
Kepada CNBC, Howard sesekali mengaku menikmati martini dan steak, tetapi tidak setiap hari.
“Rahasia sebenarnya dari umur panjang adalah tidak ada rahasia,” katanya. “Tapi kita hidup setiap hari dan mati sekali, jadi kita harus memanfaatkan waktu yang kita miliki.”
Sebetulnya ada beberapa studi yang menghubungkan alkohol dan panjang umur. Misalnya, studi yang dipresentasikan dalam konferensi tahunan American Association for the Advancement of Science’s tahun 2018 menyebut bahwa minum secukupnya (moderat terkait dengan umur yang lebih panjang. Minum sekitar dua gelas anggur atau bir sehari dikaitkan dengan penurunan 18 persen risiko kematian dini—efek yang bahkan lebih kuat daripada praktik olahraga.
Ada juga studi tahun 2015 terhadap orang-orang dengan penyakit Alzheimer ringan, menemukan bahwa peminum moderat lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama masa tindak lanjut penelitian daripada orang yang tidak minum alkohol.
Sebuah studi besar tahun 2017 juga menemukan bahwa peminum ringan dan sedang lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak pernah minum. Anggur merah, khususnya, sering dipilih karena manfaat anti penuaannya, biasanya karena senyawa yang disebut resveratrol. Namun, masih dibutuhkan banyak penelitian, dilansir Time.
Banyak dari penelitian tersebut datang dengan peringatan. Kebanyakan bersifat observasional, artinya dapat mendeteksi pola dalam kumpulan data namun bukan sebab dan akibat. Artinya, sulit untuk mengatakan apakah alkohol sendiri memberikan manfaat umur panjang, atau jika efek kesehatan berasal dari faktor gaya hidup lain yang umum di kalangan peminum moderat, seperti jaringan sosial yang kuat.
Plus, sebagian besar penelitian berfokus secara khusus pada minum moderat, yang biasanya didefinisikan sebagai tidak lebih dari satu gelas sehari untuk perempuan atau dua gelas sehari untuk laki-laki. Penelitian umumnya tidak menemukan manfaat kesehatan bagi orang-orang dengan kebiasaan minum yang lebih berat. Dan, faktanya, penyalahgunaan alkohol berkontribusi terhadap penurunan harapan hidup.
Sebuah tinjauan ilmiah dalam jurnal JAMA Open Network tahun 2023 menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam volume rendah tidak terkait dengan perlindungan terhadap kematian dini dari penyebab apa pun. Studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa anggur dan alkohol lain mungkin mengandung kardioprotektif adalah cacat, kata penulis ulasan tersebut. Selain itu, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa minum alkohol dalam jumlah berapa pun tidak menguntungkan otak.