Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keju (pexels.com/Tabitha Mort)
ilustrasi keju (pexels.com/Tabitha Mort)

Seiring pertumbuhannya, bayi membutuhkan lebih banyak variasi makanan yang harus disiapkan. Produk susu seperti keju adalah salah satu pilihan yang kerap dipertimbangkan mengingat citarasa dan teksturnya yang mungkin cocok untuk bayi. Selain itu, produk olahan susu tersebut juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk membantu memenuhi gizi harian si kecil.

Nah, yang sering jadi pertanyaan adalah kapan waktu yang aman untuk mulai memberikan keju pada bayi? Karena termasuk turunan produk susu, keju dikhawatirkan dapat menyebabkan alergi atau keterbatasan cerna pada bayi. Agar gak bingung, yuk, simak penjelasan tentang waktu pemberian keju pada bayi berikut ini. 

1. Waktu aman memberikan keju untuk bayi

ilustrasi bayi makan keju (pexels.com/William Fortunato)

Saat bayi sudah memulai makanan padat atau mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI), keju aman diberikan pada bayi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan untuk memperkenalkan keju ketika bayi berusia sekitar 7 atau 8 bulan. Sumber lain seperti National Health Service menyebutkan, bayi bisa makan keju sejak usia 6 bulan. Pada intinya, bayi bisa diberikan keju ketika mereka sudah belajar makan makanan padat.

Dilansir Baby Center, para ahli menambahkan bahwa sebagian besar bayi dapat mulai makan keju setelah beberapa makanan padat lainnya, termasuk bubur daging, sayuran, sereal bayi, dan buah-buahan, diperkenalkan tanpa reaksi alergi. Meski keju bukanlah makanan yang paling rentan menyebabkan alergi, risiko tetap ada karena kandungan protein susu di dalamnya. 

Oleh sebab itu, sebaiknya pastikan bayi tidak memiliki alergi makanan tertentu sebelum memberinya keju. Bayi biasanya aman diberikan keju ketika mereka dapat menoleransi makanan yang lebih umum terlebih dahulu. Jika si kecil memiliki alergi makanan tertentu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokte sebelum memberinya produk susu tersebut.

2. Jenis keju yang boleh dan tidak boleh diberikan pada bayi sesuai usia

ilustrasi jenis keju (pexels.com/Irita Antonevica)

Meski keju dapat diberikan pada bayi yang sudah mendapatkan makanan padat, tapi tidak semua jenis keju cocok untuk bayi. Bayi yang baru belajar makan, disarankan untuk memberinya keju bertekstur lembut yang bisa disendok atau dihaluskan dengan blender. Dilansir Verywell Family, keju cottage dan ricotta adalah pilihan terbaik untuk pemula.

Seiring bertambahnya usia dan kemampuan makannya, keju dengan tekstur yang lebih padat bisa diberikan, seperti keju cheddar, parmesan, mozarella, atau swiss. Saat usianya mencapai 9 bulan ke atas, ini bisa diberikan dalam bentuk dadu, potongan tipis, atau parut. Laman WebMd melansir, beberapa jenis keju yang sebaiknya dihindari untuk bayi adalah:

  • Keju lunak yang matang seperti brie atau camembert
  • Keju berurat biru seperti roquefort
  • Keju susu kambing matang seperti chevre
  • Keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Selalu periksa label kemasan sebelum membelinya.

Jenis keju di atas dapat mengandung bakteri Listeria yang bisa sangat berbahaya bagi si kecil. Namun, jika ingin menambahkan keju tersebut ke dalam resep makanan yang dimasak, misalnya camembert panggang, ini bisa menjadi pilihan. Hal ini karena Listeria biasanya akan mati saat dimasak, seperti ditambahkan laman National Health Service.

Jadi, selain memperhatikan tekstur, pastikan memilih jenis keju yang telah dipasteurisasi untuk memastikan bahwa produk keju tersebut telah disterilkan dengan aman. Satu hal lagi yang harus diperhatikan sebelum memberikan keju pada bayi adalah pilihlah keju yang rendah natrium dan tinggi lemak. Bayi tidak boleh mendapatkan makanan yang terlalu banyak natrium karena dapat memicu kondisi kesehatan jangka panjang tertentu. Sementara itu, keju tinggi lemak diperlukan untuk perkembangan otaknya.

3. Manfaat keju untuk bayi

ilustrasi bayi makan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Keju adalah salah satu makanan yang bisa menjadi bagian dari pola makan sehat untuk si kecil. Produk olahan susu ini mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, vitamin A, D, B12, dan banyak lagi. Ditambahkan laman Mom Junction, keju juga memiliki sifat antiinflamasi, probiotik, dan senyawa sphingolipid yang bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh.

Sebagai gambaran, kalsium dalam keju dapat menjadi sumber nutrisi untuk membangun tulang dan gigi yang sehat dan kuat. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dalam jumlah yang tepat. Di mana kalsium bersama vitamin D adalah elemen yang powerful membantu pertumbuhan sistem kerangka bayi.

Terlepas dari manfaatnya, tidak semua keju itu sama. Jadi, jika ingin memberikan keju pada bayi, pilihlah jenis yang memang sesuai untuk kebutuhannya agar mendapatkan manfaatnya secara optimal.

Keju adalah salah satu makanan yang bisa menjadi tambahan yang baik untuk bayi. Makanan ini dapat diberikan ketika bayi sudah mulai mendapatkan makanan padat, yaitu sekitar usia 6 hingga 8 bulan. Meski keju mengandung banyak nutrisi, tapi tidak semua keju sama. Jadi, pastikan memilih jenis keju yang tepat untuk si kecil, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team