Anak-anak sering kali tidak bisa menyampaikan keluhan penglihatannya dengan jelas, terutama jika usianya masih di bawah 5 tahun. Karena itu, peran orang-orang di sekitar anak sangat penting untuk mendeteksi dini adanya gangguan pada mata.
Pihak yang paling banyak menghabiskan waktu bersama anak tentu adalah orang tua dan guru. Keduanya memiliki peran besar dalam mengenali tanda-tanda awal gangguan penglihatan.
Guru, misalnya, dapat memperhatikan perilaku anak di kelas. Jika anak selalu ingin maju ke depan saat pelajaran, sering memicingkan mata ketika melihat papan tulis atau menunjukkan penurunan performa akademis, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa penglihatannya bermasalah.
Selain itu, tanda lain yang patut diwaspadai adalah anak sering menabrak saat berjalan, terlihat sering jatuh tanpa sebab jelas, atau memiliki mata juling (mata tidak sejajar). Kondisi tersebut bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada koordinasi mata.
Jika orang tua atau guru mencurigai anak mengalami gangguan penglihatan, sebaiknya segera bawa anak untuk pemeriksaan mata. Deteksi dan intervensi dini sangat penting agar masalah penglihatan tidak mengganggu tumbuh kembang dan proses belajar anak di kemudian hari.