Baru-baru ini Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kemenkes Ditjen P2P) menyebutkan setidaknya ada 16.000 kasus demam berdarah yang ditemukan di 213 kabupaten/kota di Indonesia per tanggal 1 Maret 2024. Angka ini diperkirakan akan naik hingga bulan April 2024.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Penularan terjadi ketika nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi oleh virus kemudian menggigit tubuh manusia. Penyakit demam berdarah kerap muncul di negara yang beriklim tropis dan subtropis. Gejala umum dari penyakit demam berdarah yaitu mual, muntah, ruam, serta munculnya rasa sakit di bagian otot, sendi, dan mata.
Seseorang yang terjangkit demam berdarah dapat membaik dalam kurun waktu 2 hingga 7 hari. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang mengalami gejala berat hingga komplikasi. Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), seseorang yang sebelumnya pernah mengalami sakit demam berdarah, berpotensi tinggi mengalami gejala berat di serangan berikutnya.
Lalu, organ tubuh manakah yang terkena dampak dari penyakit demam berdarah? Berikut penjelasannya.