3 Perbedaan Utama Influenza Tipe A dengan Tipe B

Peralihan dari musim hujan ke musim kemarau membuat tubuh rentan terekspos oleh virus, terutama bila imunitas tubuh melemah. Influenza adalah salah satu virus yang kerap menyerang. Nah, ada empat jenis influenza, yaitu influenza tipe A, B, C, dan D. Dari keempat jenis ini, influenza tipe A dan tipe B adalah yang paling sering dialami oleh manusia.
Gejala influenza yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Ada yang gejalanya ringan sehingga cukup beristirahat dan mengonsumsi obat yang dijual bebas di apotik. Namun, ada pula yang gejalanya berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.
Nah, kali ini kita akan membahas perbedaan influenza tipe A dan B. Apakah influenza tipe A punya gejala yang lebih berat dibandingkan dengan tipe B? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Influenza tipe A dapat menular dari binatang ke manusia

Mengutip sebuah artikel di laman Verywell Health, proses penularan influenza virus tipe A dapat berpindah dari binatang ke manusia. Kemudian virus tipe A ini mudah untuk bermutasi sehingga sulit untuk membuat atau menciptakan vaksin yang tetap efektif. Sebaliknya, influenza tipe B hanya terjadi pada manusia saja dan proses mutasinya tidak secepat tipe A.
Dilansir dari laporan ilmiah berjudul "H1N1 Influenza" yang terbit di jurnal StatPearls tahun 2024, H1N1 atau dikenal dengan nama flu babi merupakan subtipe dari influenza virus tipe A. Flu babi ini menyerang saluran pernapasan atas, tetapi ada kemungkinan juga bisa merebak ke saluran pernapasan bagian bawah manusia.
2. Influenza tipe A dapat menyebabkan pandemik

Baik influenza virus tipe A maupun tipe B dapat menyebabkan epidemik, tetapi hanya influenza virus tipe A yang dapat menyebabkan pandemik. Perlu diketahui bahwa epidemik adalah kondisi ketika sebuah penyakit menyebar di wilayah atau negara tertentu. Sementara itu, pandemik terjadi ketika wabah penyakit terjadi wilayah geografis yang jauh lebih luas, seperti yang terjadi saat COVID-19.
Sub-tipe virus influenza A yang berubah menjadi pandemik contohnya adalah H1N1 atau flu babi. Wabah ini terjadi sekitar 2009--2010 dan pertama kali terdeteksi di Meksiko. Kemudian, virus meluas hingga ke kawasan Amerika Utara sebelum akhirnya menyebar ke 74 negara.
Laporan ilmiah dari jurnal Annals of Saudi Medicine tahun 2010 menyebutkan H1N1 pada tahun 2009 mempunyai kombinasi segmen gen yang unik dari virus influenza tipe A manusia, babi, dan burung. Anak kecil dan orang dewasa muda rentan terkena H1N1 virus ini. Sebaliknya, influenza virus tipe B dapat mengakibatkan epidemi yang luas secara sporadik tetapi tidak sampai pandemik (Annual Review of Pathology, 2008).
3. Influenza tipe B lebih banyak ditemukan pada anak

Mengutip dari sebuah artikel di laman Norton Children's, influenza virus tipe B lebih sering ditemukan di anak-anak sekaligus dapat menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan influenza virus tipe A. Gejala influenza virus tipe B dapat lebih berat pada anak dibawah usia 5 tahun dan mempunyai imunitas tubuh rendah atau penyakit medis lain (komorbid).
Artikel ilmiah di World Journal of Clinical Pediatrics tahun 2020 menyebutkan sebuah studi yang dilakukan di India mendapati bahwa 78,5 persen kasus anak-anak yang terinfeksi oleh influenza virus tipe B mengalami infeksi saluran pernapasan atas, diikuti dengan 19,6 persen mengalami radang paru-paru (pneumonia) dan 1,7 persen mengalami radang paru-paru ringan.
Angka kesakitan dan kematian pada anak yang terinfeksi oleh influenza virus tipe B meningkat terutama bila mempunyai penyakit bawaan seperti asma, defisit neurologis, dan penyakit ganas seperti leukemia. Defisit neurologis adalah gangguan fungsi tubuh akibat dari cedera di otak, saraf, sumsum tulang belakang, atau saraf.
Influenza virus tipe A dan tipe B dapat mengakibatkan epidemi tetapi influenza virus tipe A yang dapat menyebabkan pandemik, contohnya H1N1 Influenza A yang terjadi dari tahun 2009 hingga 2010. Influenza virus tipe A juga bermutasi lebih cepat dibandingkan dengan tipe B.
Namun, influenza virus tipe B banyak ditemukan di anak-anak dan menunjukkan gejala yang berat pada mereka yang berusia kurang dari 5 tahun. Pencegahan baik influenza virus tipe A maupun tipe B yaitu dengan mendapatkan vaksin influenza setiap tahun, menjaga kebersihan contohnya dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak beraktivitas di luar rumah bila sedang sakit.
Referensi
Verywell Health. "Differences Between Influenza A and Influenza B: Does It Matter If I Have Flu A or Flu B?" Diakses pada Januari 2025.
Arbeitskreis Blut, Untergruppe «Bewertung Blutassoziierter Krankheitserreger». Influenza Virus. Transfus Med Hemother. 2009;36(1):32-39. doi: 10.1159/000197314. PMID: 21048819; PMCID: PMC2928832.
Al Hajjar S, McIntosh K. The first influenza pandemic of the 21st century. Ann Saudi Med. 2010 Jan-Feb;30(1):1-10. doi: 10.4103/0256-4947.59365. PMID: 20103951; PMCID: PMC2850175.
WHO. "Influenza A (H1N1) Outbreak." Diakses pada Januari 2025.