ilustrasi anak membantu orang tua untuk berdiri (pexels.com/Kampus Production)
Kelompok lanjut usia atau lansia yang mengonsumsi obat tidur secara terus menerus berisiko untuk jatuh akibat dari kehilangan keseimbangan. Sebuah laporan di jurnal Contemporary Pharmacy Practice tahun 2019 menyebutkan bahwa obat tidur dari golongan hypnotic dan benzodiazepine dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan fungsi motorik pada kelompok lansia yang kemudian berujung pada risiko jatuh, kecelakaan saat berkendara, dan dementia.
Merujuk kepada sumber yang sama, obat tidur dari golongan diphenhydramine dan doxylamine juga tidak dianjurkan untuk kelompok lansia karena risiko efek ketergantungan. Terapi kognitif terapi serta edukasi tentang pola tidur bersih (sleep hygiene) dianjurkan sebagai langkah awal untuk mengobati gejala insomnia pada kelompok lansia. Obat tidur dapat diberikan bila terapi tidak membawa hasil dan sebaiknya dengan dosis yang kecil.
Itulah 5 alasan medis mengapa mengonsumsi obat tidur secara terus menerus tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Kesulitan dalam memahami dan mengingat informasi, tidak dapat berkonsentrasi hingga ketergantungan terhadap obat adalah beberapa akibat dari penggunaan obat tidur yang berlebihan. Kemudian obat tidur juga kurang aman untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit gangguan pernapasan. Terapi kognitif perilaku dan pola tidur yang bersih menjadi pilihan yang direkomendasikan untuk mencegah penggunaan obat tidur.