5 Fakta Kacamata Anti Blue Light untuk Anak, Apakah Efektif?

Tidak bisa dipungkiri, usia anak melihat gadget makin lama makin muda. Salah satu masalah bisa saja muncul adalah mata anak 'rusak' di usia muda. Karena itu salah satu perlindungan terbaik yang bisa diberikan orangtua adalah kacamata blue light.
Kacamata ini dipercaya bisa melindungi mata anak dari pancaran cahaya biru yang dikeluarkan oleh gadget, baik dari televisi, smartphone, tablet, atau komputer. Namun sebenarnya seberapa efektif kacamata blue light ini? Berikut faktanya.
1. Apa itu blue light?

Secara sederhananya, blue light atau cahaya biru, adalah jenis cahaya dengan panjang gelombang pendek. Kita sendiri melihat blue light secara alami, ketika kita melihat ke langit. Namun jenis cahaya ini juga dipancarkan dari layar televisi, layar komputer, layar smartphone atau tablet.
Dilansir Healthline, tak semua blue light itu buruk. Karena secara alami, cahaya ini dihasilkan oleh matahari yang mengatur ritme tubuh, kapan waktunya bangun dan kapan waktunya tidur.
Namun, terlalu banyak menerima paparan blue light, dapat membuat tubuh menjadi:
- Susah tidur karena blue light memengaruhi ritme sirkadian tubuh.
- Mudah sakit kepala.
- Mata menjadi mudah lelah.
- Menyebabkan kelelahan visual, yang pada anak dapat membuatnya stres karena menerima paparan sensori gambar terlalu banyak.
2. Apa itu kacamata anti blue light?

Melansir Medical News Today, kacamata anti blue light merupakan kacamata dengan lensa pelapis khusus yang dirancang untuk memantulkan atau menghalangi cahaya biru ke mata. Kacamata anti blue light ini dipercaya membantu menjaga rutinitas tidur, yang sangat penting dalam perkembangan fisik serta emosional anak.
Di marketplace sendiri, ada banyak kacamata anti blue light untuk anak dari berbagai merek. Namun perlu diingat, blue light tidak cuma dapat dari tablet atau smartphone yang digunakan anak. Cahaya biru juga ditemui di sinar matahari, paparan sinar dari smartphone orangtua, layar LED mobil, permainan warna lampu LED di display toko, dan juga layar LED besar di jalan. Maka dari itu, jika ingin kacamata anti blue light yang mampu melindungi dari semuanya, perlu meminta resep ke dokter mata.
3. Efektif tidaknya penggunaan kacamata anti blue light

Penelitian American Academy of Ophthalmology (AAO) yang dikutip dari Healthline mengatakan, tidak ada bukti yang cukup kuat cahaya biru benar-benar terhalang dengan menggunakan kacamata anti blue light. Dua penelitian dilakukan di tahun 2017 dan 2021 selama pandemi, hasilnya tidak ada terlalu perbedaan signifikan antara orang yang menggunakan kacamata anti blue light dan tidak.
Sayangnya, penelitian ini tidak dilakukan di usia anak. Cakupan usia dalam penelitian ini adalah 15 hingga 40 tahun, di mana usia ini memang banyak menggunakan smartphone atau komputer untuk bekerja dan sekolah. Maka dari itu, tidak ada bukti yang cukup apakah kacamata anti blue light bisa mengurangi paparan cahaya biru untuk anak di bawah usia 10 tahun.
Meski begitu, AAO tetap menyarankan lebih baik menggunakan kacamata dibandingkan softlens saat bekerja berhadapan dengan komputer. Softlens dapat menyebabkan mata lebih cepat kering dan iritasi dibandingkan kacamata. Serta penggunaan softlens dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan mata.
4. Namun jika ingin membeli kacamata blue light, apa yang harus dipertimbangkan?

Yang pertama harus dipikirkan adalah harga. Di marketplace, kacamata anti blue light untuk anak dijual dengan rentang harga yang berbeda. Mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu. Namun jika ingin pasti kacamata yang kamu beli memang benar anti blue light, kamu bisa melakukan cek terlebih dahulu terhadap kondisi mata. Nantinya dokter akan meresepkan kacamata anti blue light yang pas sesuai dengan kondisi mata. Namun perlu diingat, harganya cukup mahal, bisa Rp1-2 juta lebih.
Tips penting untuk membeli kacamata anti blue light dikutip dari Healthline:
- Perhatikan kredibilitas tempat membeli dan harga barang yang dijualnya.
- Karena blue light juga bisa dari cahaya matahari, pastikan memilih kacamata anti blue light yang memiliki perlindungan UV.
- Seperti kacamata pada umumnya, yang terpenting adalah kenyamanan. Jika tidak nyaman, tidak akan bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Carilah kacamata yang ringan, tidak mudah jatuh, dan tidak terlalu ketat di bagian belakang telinga.
5. Cara mengurangi paparan blue light tanpa menggunakan kacamata

Sebenarnya tanpa perlu menggunakan kacamata, kamu bisa mengurangi paparan blue light. Apalagi untuk anak di bawah lima tahun, di mana sebenarnya belum perlu melihat televisi atau laptop. Berikut cara alami mengurangi paparan blue light:
- Hindari memberikan gadget dan screentime untuk anak di bawah lima tahun.
- Screentime untuk anak di bawah lima tahun maksimal hanya dua jam per hari.
- Jangan gunakan smartphone atau televisi satu jam sebelum tidur agar tidak mengganggu ritme sirkadian tubuh.
- Istirahatkan mata jika capek menggunakan laptop. Usahakan jangan menggunakan smartphone dalam waktu istirahat ini.
- Matikan lampu ketika tidur agar ritme sirkadian tubuh tidak terganggu.
- Lakukan hobi yang tidak membutuhkan screentime, misalnya, berjalan-jalan di taman, membaca, atau masak.
Memang kacamata anti blue light dapat mengurangi paparan blue light yang bisa saja diterima anak. Namun tidak ada penelitian yang mendukungnya. Daripada kacamata yang belum tentu anak mau menggunakannya, akan lebih baik jika orangtua tidak mengandalkan screentime dalam mengasuh anak. Bermainlah dengan anak, selain sehat untuknya, juga akan membuat hubungan anak dan orangtua bahagia.