ilustrasi terapi fisik berjalan (pexels.com/Kampus Production)
Pengobatan untuk LBD biasanya difokuskan untuk mengelola gejala, bukan untuk menghilangkan kondisi ini. Di antara pilihan pengobatannya termasuk:
- Penggunaan obat-obatan : misalnya obat penghambat kolinesterase (obat untuk penyakit Alzheimer), obat penyakit Parkinson (seperti carbida-levodopa), serta obat-obatan yang dapat mengobati gejala LBD lainnya (clonazepam, stimulant, melatonin)
- Terapi fisik dan olahraga : untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan, atau mengatasi gejala lain terkait gerakan
- Membuat perubahan tertentu terkait perawatan perilaku dan suasana hati : termasuk meninjau penggunaan obat yang mungkin menyebabkan halusinasi, memodifikasi lingkungan (mengurangi kekacauan atau kebisingan), membuat rutinitas harian dan menjaga tugas tetap sederhana
Meski demikian, beberapa obat tertentu juga dapat memperburuk gejala. Misalnya alat bantu tidur yang mengandung diphenhydramine (Advil PM, Aleve PM) dan obat yang dapat mengatasi urgensi kemih seperti oxybutynin. Obat ini justru dapat memperburuk memori.
Selain itu, obat antipsikotik generasi pertama seperti haloperidol (Haldol) juga dapat menyebabkan kebingungan parah, parkinsonisme parah, sedasi, dan terkadang kematian. Dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menghindari jenis obat-obatan tersebut.
Laman Natonal Institute on Aging juga menyebutkan bahwa orang dengan LBD harus menghindari penggunaan olanzapine dan risperidone. Mereka juga sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan vitamin, suplemen, dan obat bebas.