ilustrasi obat tidur (health.clevelandclinic.org)
Kalau kamu memutuskan ingin mengonsumsi obat tidur atau alat bantu tidur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dilansir Help Guide, ingat selalu pedoman keselamatan ini:
- Jangan pernah mencampur obat tidur dengan alkohol atau obat penenang lainnya. Alkohol tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga meningkatkan efek sedatif (menurunkan kesadaran) dari obat tidur. Kombinasi ini bisa berbahaya.
- Minum obat tidur hanya jika memiliki cukup waktu untuk setidaknya 7 hingga 8 jam tidur. Jika tidak, ada potensi kamu akan sangat mengantuk keesokan harinya.
- Jangan mengambil dosis kedua pada tengah malam. Ini dapat berbahaya karena waktu yang diperlukan untuk obat untuk bekerja lebih sedikit. Tentu akan sulit untuk bangun keesokan paginya.
- Mulailah dengan dosis terendah yang direkomendasikan. Lihat pula bagaimana pengaruh obat dan jenis efek samping yang dialami.
- Hindari penggunaan yang sering. Untuk menghindari ketergantungan dan meminimalkan efek samping, cobalah untuk menyimpan obat tidur untuk keadaan darurat.
- Jangan pernah mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin tertentu setelah minum obat tidur.
- Baca dengan cermat petunjuk yang disertakan. Perhatikan baik-baik potensi efek samping dan interaksi obat. Banyak obat-obatan umum, termasuk antidepresan dan antibiotik, dapat menyebabkan interaksi berbahaya dengan obat tidur baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas. Bagi banyak obat tidur, makanan tertentu seperti jeruk bali juga harus dihindari.
Yang tak kalah penting, sebelum memutuskan mengonsumsi obat tidur, sebaiknya periksakan dulu kondisimu ke dokter, jangan sembarangan minum obat dan/atau mengonsumsinya secara berlebihan.
Itulah beberapa fakta seputar obat tidur yang mesti kamu tahu. Sebagai tambahan, untuk meningkatkan kualitas tidur, hindari kafein sebelum tidur, ciptakan rutinitas tidur yang baik, terapkan pola makan bergizi seimbang, rutin olahraga, dan kelola stres dengan baik. Semoga bermanfaat!