5 Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

- Henti jantung (cardiac arrest) adalah kondisi ketika impuls yang tidak normal dan cepat mengganggu ritme alami jantung.
- Serangan jantung (heart attack) terjadi ketika otot jantung tidak menerima pasokan darah yang cukup, umumnya disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya plak pada arteri koroner.
- Istilah “serangan jantung” dan “henti jantung” sering digunakan secara bergantian. Nyatanya, keduanya adalah kondisi yang berbeda, biasanya dengan penyebab dan respons yang berbeda.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Andrew E. P. Sunardi, SpJP, FIHA, AIFO-K
Bayangkan saat sedang di suatu tempat, kamu melihat ada orang tiba-tiba memegang dadanya dan kemudian jatuh dari kursinya, lalu ambruk. Beberapa orang cepat-cepat membantu sementara yang lain memanggil ambulans. Dalam kasus ini, beberapa orang menyebutnya sebagai kemungkinan serangan jantung, sementara yang lain mengatakan henti jantung.
Istilah “serangan jantung” dan “henti jantung” sering digunakan secara bergantian. Nyatanya, keduanya adalah kondisi yang berbeda, biasanya dengan penyebab yang berbeda dan perlu respons yang berbeda pula untuk bantuan yang diperlukan.
Di bawah ini akan dijelaskan poin penting tentang perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Kemudian, bagaimana cara mengenalinya dan apa yang harus dilakukan jika orang terdekatmu menunjukkan tanda-tandanya.
1. Definisi

Henti jantung adalah kondisi ketika impuls listrik jantung terganggu. Kondisi ini menyebabkan jantung berhenti memompa darah ke organ vital. Yang terjadi setelanya adalah seseorang akan hilang kesadaran dan denyut. Jika tidak ditolong dalam waktu cepat, nyawa jadi taruhannya.
Sementara itu, serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke otot jantung terhenti, biasanya akibat penyumbatan pada arteri koroner. Ketika hal ini terjadi, pasokan oksigen ke jantung berkurang sehingga sel-sel mati dan disertai dengan gejala seperti sakit dada. Kondisi ini sama berbahayanya dengan henti jantung.
2. Penyebab

Penyebab serangan jantung di antaranya:
- Penyumbatan arteri koroner.
- Tekanan darah tinggi, diabetes, dan pola makan tidak sehat.
- Merokok, obesitas, dan kurang olahraga.
- Penyakit jantung koroner akibat penumpukan plak di arteri.
Di sisi lain, penyebab henti jantung tidak selalu berkaitan dengan jantung. Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Irama jantung tidak normal (aritmia).
- Henti napas.
- Infeksi paru-paru atau serangan asma parah.
- Gumpalan darah di paru-paru.
Dilansir Mayo Clinic, henti jantung juga bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit jantung. Contohnya jantung koroner, serangan jantung, penyakit katup jantung, kardiomiopati, hingga penyakit bawaan.
Seperti yang disebutkan di atas, henti jantung bisa pula disebabkan oleh kondisi yang tidak berkaitan dengan organ tersebut. Bahkan, tersedak, tenggelam, hingga serangan asma parah yang menghentikan napas juga bisa menyebabkan kondisi ini.
3. Faktor risiko

Berikut ini beberapa faktor risiko serangan jantung:
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Obesitas
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Berbeda dari serangan jantung, henti jantung punya faktor risiko yang lebih sulit diprediksi:
- Pernah mengalami serangan jantung
- Riwayat penyakit jantung pribadi atau dalam keluarga
- Jenis kelamin laki-laki
- Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti amfetamin atau kokain
- Riwayat gangguan tidur seperti sleep apnea
- Penyakit ginjal kronis.
4. Gejala

Ada beberapa perbedaan gejala antara serangan jantung dan henti jantung. Gejala serangan jantung meliputi:
- Nyeri dada yang dapat menjalar ke lengan, rahang, leher, dan punggung.
- Sesak napas, batuk, dan mengi.
- Mual, berkeringat, dan kelemahan.
Sementara itu, gejala henti jantung yang perlu diwaspadai antara lain:
- Hilang kesadaran secara tiba-tiba.
- Tidak bernapas, tidak ada denyut nadi.
- Tanda peringatannya meliputi nyeri dada, sesak napas, pusing, dan jantung berdebar.
5. Penanganan

Penanganan untuk pasien serangan jantung harus cepat. Pasien wajib ditangani tenaga medis dalam hitungan menit, jadi segera bawa ke IGD di saat itu juga. Setiap menit berharga dan makin cepat ditangani, makin besar pula kesempatan untuk pulih.
Tidak jauh berbeda, pasien henti jantung juga wajib segera dibawa ke rumah sakit. Sambil menunggu tenaga medis, kamu bisa mengecek apakah ada sesuatu yang menghalangi jalur napas dan lakukan resusitasi jantung dan paru-paru (RJP/CPR).
Kesimpulan

Kesimpulannya, perbedaan antara serangan jantung dan henti jantung adalah:
- Serangan jantung terjadi akibat penyumbatan arteri koroner yang menyebabkan otot jantung kekurangan darah dan oksigen.
- Henti jantung terjadi ketika jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Banyak henti jantung pada orang dewasa disebabkan oleh serangan jantung.
- Serangan jantung dan henti jantung adalah kondisi darurat medis. Segera hubungi 119, 112, atau ambulans jika mengalami atau melihat gejala-gejala tersebut.
Referensi
MSD Manual. Diakses pada Juli 2024. What’s the Difference Between a Heart Attack and Cardiac Arrest?
American Heart Association. Diakses pada Juli 2024. The differences between heart attack and cardiac arrest.
News Medical Life Sciences. Diakses pada Juli 2024. Heart attack and cardiac arrest difference.
British Heart Foundation. Diakses pada Juli 2024. Cardiac arrest vs heart attack: what's the difference?