Apakah kamu seorang penggemar film produksi Walt Disney? Dalam film rilisan mereka, tokoh kartun selalu digambarkan sangat menarik, serta kisahnya selalu berakhir bahagia.
Menariknya ada beberapa nama tokoh dalam tokoh kartun tersebut digunakan untuk menama sindrom. Berikut ini lima sindrom yang menggunakan nama tokoh dalam film kartun rilisan Disney. Apakah kamu sudah tahu sebelumnya?
Peter Pan adalah tokoh anak laki-laki dalam film kartu dengan karakteristik nakal dan bisa terbang. Walau tubuh dan usianya telah dewasa tetapi mental dan wataknya masih kekanak-kanakan. Gangguan mental seperti ini disebut Peter Pan syndrome.
Seorang laki-laki yang usianya sudah matang secara psikologi, sosial, dan seksual harus mandiri. Namun penderita ini sangat tidak mandiri dan kekanak-kanakan seperti tokoh Peter Pan.
Apa yang terlintas jika mendengar Cinderella? Tentu tokoh dalam film Cinderella, kan? Ia digambarkan sebagai sosok yang menderita karena mempunyai ibu dan saudara tiri setelah ibu kandungnya meninggal dunia dan ayahnya menikah kembali. Kehidupan Cinderella yang menderita menyebabkan ia merindukan sosok laki-laki seperti ayahnya yang sayang dan melindunginya.
Nah, Cinderella complex dialami oleh perempuan dengan kepribadian introver, sangat rendah diri, serta sangat mudah merasa bersalah. Selain itu penderita Cinderella complex selalu berkhayal bertemu dengan pangeran impiannya sebagaimana terdapat dalam film Cinderella.
Mowgli adalah film kartun tentang anak manusia yang dipelihara oleh sekawanan serigala hingga dewasa. Sehingga Mowgli kehilangan kontak sosial dengan manusia. Akibatnya segala tingkah laku dan bicaranya mengikuti serigala.
Pada kenyataannya perilaku Mowgli ini disebut Mowgli syndrome yaitu kelainan yang dilakukan oleh anak karena mengikuti perilaku binatang tertentu.
Bambi adalah seekor anak rusa yang sangat lucu. Bambi ditinggal mati oleh ibunya karena ditembak pemburu. Nama Bambi dipakai untuk penderita difabel mental yang dinamakan Bambi complex.
Pengidap sindrom ini sangat membenci pada alam, lingkungan, dan hewan liar sehingga ia tega untuk merusak alam, mencemari air dan udara, serta membunuh hewan secara sadis.
Alice adalah seorang gadis secara tak sengaja jatuh di lubang kelinci dan menemukan dunia lain di bawah sana. Ia akhirnya berpetualang di dunia tersebut. Dalam petualangannya, Alice dapat merasakan badannya menjadi besar atau kecil.
Fenomena Alice merasakan badannya membesar atau kecil juga terjadi di duni nyara, hal tersebut disebut sindrom Alice in Wonderland. Sindrom ini merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan perubahan persepsi dan disorientasi. Penderita tidak saja merasakan badannya menjadi besar atau kecil, tetapi juga letak benda terasa sangat jauh atau dekat, padahal kenyataan tidak demikian.
Nah, itulah lima difabel mental atau sindrom yang menggunakan nama tokoh dalam film kartun. Jika kamu merasakan hal serupa seperti yang dijelaskan di atas, ada baiknya kamu konsultasi pada psikologi agar ada jalan keluar untuk menangani.