ilustrasi tanaman kumis kucing (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)
Kamu pasti sering menjumpai tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) tumbuh liar di kebun atau pekarangan. Menurut studi berjudul "Orthosiphon aristatus: A Review of Traditional Uses, Phytochemical Profile, and Pharmacological Properties" dalam buku Traditional and Folk Herbal Medicine: Recent Researches Vol. 2, kumis kucing sering dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit di Asia Tenggara dan Eropa.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa kumis kucing memiliki sifat bioaktif, seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antimikroba, anti-angiogenik, dan antihipertensi.
Sementara itu, dilansir Plants For A Future, daun kumis kucing mengandung flavon, saponin, glikosida, minyak esensial, dan kalium. Kumis kucing bisa mengobati infeksi ginjal, batu ginjal, asam urat, sistitis, dan uretritis. Bila dipadukan dengan daun sambiloto (Andrographis paniculata), kumis kucing disebut-sebut bisa membantu mengatasi diabetes.