Acute Flaccid Myelitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Melihat gejalanya, polio dan acute flaccid myelitis (AFM) memang memiliki beberapa kesamaan, termasuk menyebabkan kelumpuhan dan kelemahan otot, serta kedua penyakit ini juga lebih umum terjadi pada anak-anak. Karenanya, AFM terkadang disamakan dengan polio dan disebut sebagai polio yang langka.

Namun, dilansir MedicineNet, AFM sebenarnya adalah penyakit yang berbeda dengan polio. Sebab, sebagai contoh di Amerika Serikat, belum ada pasien AFM yang hasil tesnya positif mengidap virus polio. Meski penyebab sebenarnya belum terlalu jelas, tetapi AFM diperkirakan dapat terjadi akibat virus polio maupun nonpolio.

AFM dan penyakit sejenisnya mungkin berkembang karena virus, racun di lingkungan, dan kemungkinan masalah genetik.

Selain itu, berbagai virus juga telah dikaitkan dengan kasus AFM, seperti virus West Nile, virus polio, dan adenovirus. Selain itu, enterovirus nonpolio juga telah dikaitkan dengan AFM dan penyakit sistem saraf lain yang mirip AFM, dilansir Cleveland Clinic.

Mengutip Mayo Clinic, sejumlah tanda dan gejala AFM yang paling umum ditemukan dapat meliputi:

• Kelemahan lengan atau kaki secara tiba-tiba
• Hilangnya tonus otot secara tiba-tiba
• Hilangnya refleks secara tiba-tiba

Tanda dan gejala lain yang bisa terjadi bisa berupa:

• Kesulitan menggerakkan mata atau kelopak mata terkulai
• Wajah terkulai atau lemah
• Kesulitan menelan atau bicara cadel
• Nyeri di lengan, kaki, leher atau punggung

Kemudian, ada pula beberapa gejala yang kurang umum, seperti:

• Mati rasa atau kesemutan
• Ketidakmampuan untuk buang air kecil

AFM juga dapat menimbulkan berbagai gejala parah yang berupa kegagalan pernapasan. Hal ini mungkin terjadi karena otot-otot yang terlibat dalam pernapasan menjadi lemah. Tidak hanya itu, perubahan suhu tubuh yang mengancam jiwa dan ketidakstabilan tekanan darah juga berpotensi terjadi.

Mendiagnosis AFM bisa jadi tidak mudah karena gejalanya sangat mirip dengan beberapa kondisi neurologis lain, seperti mielitis transversal dan sindrom Guillain-Barre, dilansir Medical News Today. Semisal dokter mencurigai AFM, dokter dapat:

• Melakukan pemeriksaan neurologis
• Melakukan pemindaian MRI
• Memesan tes laboratorium pada cairan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang
• Memeriksa apakah saraf merespons dengan benar

Sebenarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk AFM. Akan tetapi, dilansir WebMD, pengidap AFM mungkin saja memerlukan:

• Pereda nyeri seperti ibuprofen untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam
• Cairan agar tidak dehidrasi
• Mesin ventilator untuk membantu pasien bernapas
• Terapi fisik untuk membuat otot yang lemah menjadi lebih kuat
• Terapi okupasi untuk membantu aktivitas sehari-hari seperti berpakaian dan makan

Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang memicu berkembangnya AFM pada seseorang, sehingga tidak ada tindakan khusus yang bisa mencegahnya. Walaupun begitu, setiap orang mampu mengambil langkah-langkah mencegah sakit dari terserang virus yang dapat mencakup:

• Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik.
• Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.
• Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.
• Membersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, termasuk mainan, perangkat seluler, dan gagang pintu.
• Menutupi batuk dan bersin dengan tisu atau lengan baju bagian atas, bukan tangan.
• Tetap di rumah jika kamu atau anak sedang sakit.

Sebagai penyakit langka, prospek jangka panjang untuk pasien dengan acute flaccid myelitis juga tidak diketahui. Akan tetapi, diperkirakan bahwa prognosis untuk yang bergejala ringan mungkin lebih baik daripada yang bergejala parah. Sejumlah pasien bisa pulih sepenuhnya dalam waktu yang cepat. Namun, kebanyakan mereka akan memiliki kelemahan otot yang bertahan lama.