ilustrasi pasien konsultasi dengan dokter (pexels.com/RODNAE Productions)
Afonia dapat terjadi ketika seseorang terlalu ekstra menggunakan suaranya, seperti berteriak atau meninggikan volume suara. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan untuk membantu melindungi kesehatan organ yang terlibat dalam pembentukan suara, di antaranya:
- Menerapkan teknik pernapasan yang baik.
- Mempertimbangkan penggunaan mikrofon untuk pekerjaan yang mengharuskan berbicara dalam forum di depan banyak orang.
- Menghindari percakapan panjang lebar di tempat yang bising.
- Ketika menghadiri konser atau pertunjukan, usahakan untuk tidak banyak berteriak.
Siapa pun yang mengalami gejala afonia patut waspada. Hal ini karena afonia bisa menjadi tanda dari masalah medis serius, misalnya cedera kepala atau stroke. Jangan ragu untuk menemui dokter apabila afonia disertai batuk darah, sakit tenggorokan, serak yang tidak kunjung membaik, ada benjolan atau kelenjar getah bening bengkak, serta penurunan berat badan yang drastis.
Kebanyakan orang yang mengalami afonia bisa pulih dengan bantuan terapi wicara. Namun, untuk menempuh jalur terapi perlu mendapatkan diagnosis dan rekomendasi dari ahlinya. Kalau merasa ada masalah pada produksi suara, sebaiknya temui dokter. Selain itu, utamakan juga gaya hidup sehat untuk membantu mengelola kondisi.