6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigen

Jika tak segera ditangani, nyawa bisa jadi taruhannya

Oksigen adalah komponen penting untuk kehidupan makhluk hidup di bumi, termasuk manusia. Dalam hal ini, oksigen berperan penting untuk sistem kerja metabolisme dan juga pernapasan.

Beberapa bulan belakangan istilah happy atau silent hipoksia ramai dibicarakan karena banyak ditemukan pada pasien COVID-19. Kondisi tersebut membuat tubuh pasien kekurangan oksigen, tetapi pasien tidak merasakan gejala apa pun dan sekilas kondisinya tampak "happy" atau biasa saja.

Nah, anoksia adalah bentuk ekstrem dari hipoksia, yakni kondisi tubuh benar-benar kehilangan oksigen yang akibatnya bisa fatal. Harus diwaspadai, berikut ini penjelasan seputar anoksia.

1. Anoksia adalah bentuk ekstrem dari hipoksia

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigenflickr.com/Michael Coghlan

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, anoksia merupakan kondisi dari hipoksia yang ekstrem. Melansir Medical News Today, hipoksia terjadi ketika salah satu organ tubuh, seperti otak, kekurangan pasokan oksigen, sedangkan anoksia terjadi saat tubuh kehilangan oksigen.

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh dan akan berakibat fatal jika tidak segera mendapat pertolongan medis.

Tubuh cuma butuh waktu sekitar 4 menit tanpa oksigen untuk otak mengalami kerusakan permanen.

Kekurangan oksigen di otak dapat mengakibatkan sel-sel di otak mati dan meningkatkan kemungkinan kerusakan otak atau kematian.

2. Gejala anoksia yang harus diwaspadai

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigenpixabay.com/Engin_Akyurt

Bila kondisi hipoksia tidak mendapatkan penanganan medis dengan cepat dan tepat, anoksia bisa terjadi. Melansir News Medical Life Sciences, gejala yang harus diwaspadai antara lain:

  • Kesulitan bernapas
  • Kehilangan memori
  • Sakit kepala atau pusing
  • Sulit menggerakkan tubuh
  • Tubuh terasa lemah 
  • Aliran darah yang menuju organ-organ penting, seperti otak, paru-paru, ginjal, dan organ lain menjadi berkurang
  • Pada kasus anoksia yang parah, penderitanya bisa mengalami kejang dan halusinasi

Baca Juga: Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Tak Biasa COVID-19 yang Ancam Nyawa

3. Berbagai penyebab anoksia

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigenunsplash.com/ Andreas Kovacs

Terdapat beberapa situasi yang dapat menyebabkan anoksia, yang meliputi:

  • Henti jantung atau henti pernapasan
  • Tersedak, kehabisan napas, atau tercekik
  • Overdosis obat
  • Karbon monoksida atau menghirup asap
  • Kehilangan darah yang menyebabkan tekanan darah turun
  • Detak jantung yang tidak teratur atau kerusakan otot jantung karena tidak mampu memompa cukup darah dan oksigen ke otak
  • Kejadian kardiovaskular lainnya, termasuk serangan jantung, stroke, atau gagal jantung
  • Serangan asma akut
  • Tersetrum yang parah
  • Paparan bahan kimia beracun atau keracunan
  • Ada di dataran tinggi yang kadar oksigennya rendah
  • Hampir tenggelam
  • Reaksi terhadap anestesi umum
  • Suplai oksigen yang tidak memadai atau serangan jantung selama di bawah pengaruh anestesi
  • Pneumonia
  • Kadar hemoglobin yang rendah dalam darah
  • Anemia sel sabit atau talasemia

4. Kondisi hipoksia dan iskemia yang tidak segera ditangani akan meningkatkan risiko terjadinya anoksia

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigenpixabay.com/ pedrofigueras

Iskemia adalah keadaan jaringan tubuh mengalami kekurangan aliran darah yang membawa oksigen, sedangkan hipoksia kondisi rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan.  

Menurut keterangan dari laman Neuro RHB, iskemia adalah salah salah satu kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya anoksia. Pada iskemia, pembuluh darah yang mengalirkan darah dari dan ke jantung mengalami penyumbatan, sehingga mengakibatkan organ-organ lain kekurangan pasokan oksigen atau bahkan tidak mendapatkan oksigen sama sekali. 

Pada kondisi hipoksia, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kekurangan oksigen yang tidak mendapat penanganan medis bisa mengakibatkan anoksia.

5. Ada empat jenis anoksia yang perlu diketahui

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigenunsplash.com/ Ernest Brillo

Melansir Medical News Today, anoksia dikategorikan menjadi empat tipe menurut penyebabnya, yaitu:

  • Anoksia anemia: terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin atau terjadi kelainan pada hemoglobin, sehingga tidak berfungsi dengan semestinya. Hemoglobin bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui darah. Jika hemoglobin tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh, makan organ tubuh akan kekurangan pasokan oksigen.
  • Anoksia toksik: terjadi saat seseorang menelan atau menghirup racun tertentu yang di dalamnya terdapat senyawa kimia toksik, seperti karbon monoksida dan sianida.
  • Anoksia stagnan: timbul saat hemoglobin pada darah tidak mampu mencapai bagian tubuh, seperti otak, karena adanya gangguan sirkulasi. Ini juga dikenal sebagai cedera hypoxicischemic. Masalah kardiovaskuler seperti stroke atau gagal jantung sering menjadi penyebab terjadinya anoksia stagnan.
  • Anoksia anoksik: terjadi ketika tidak ada cukup oksigen yang tersedia. Ini dapat terjadi jika seseorang sedang berada di dataran tinggi.

6. Penanganan anoksia

6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigencommons.wikimedia.org/Rama

Pengobatan dan penanganan anoksia akan diberikan oleh dokter tergantung apa yang jadi penyebabnya dan berapa lama orang tersebut sudah kekurangan oksigen.

Langkah yang dilakukan yaitu dengan RJP alias resusitasi jantung paru, atau jika kondisinya sudah sangat parah akan dibantu dengan pemasangan ventilator agar kadar oksigen dalam tubuh bisa meningkat.

Semakin cepat ditangani, maka semakin cepat pula kadar oksigen tubuh kembali normal. Perawatan sesegera mungkin juga bisa mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Baca Juga: 5 Fakta Happy Hypoxia di COVID-19, Kekurangan Oksigen Tanpa Gejala

Aisy Photo Verified Writer Aisy

Hope you enjoy the article and find some helpful things alongside the reading <3

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya