ilustrasi abses gigi (cigna.com)
Aktinomikosis dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh manusia. Berikut ini gejala-gejalanya yang bergantung pada lokasi infeksi.
1. Rahang atau mulut
Actinomycosis orocervicofacial memengaruhi mulut, rahang, atau leher. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini biasanya hidup di plak gigi.
Ini bisa diakibatkan oleh:
- Masalah gigi, seperti pembusukan dan kebersihan mulut yang buruk
- Trauma pada mulut atau wajah, jika partikel plak gigi masuk ke selaput lendir
Ini juga dapat berkembang setelah prosedur gigi. Orang tersebut mungkin melihat infeksi dalam beberapa jam setelah cedera, atau mungkin diperlukan beberapa minggu untuk gejala muncul.
Gejala yang mungkin timbul adalah pembengkakan yang teraba keras dan menyakitkan di jaringan lunak mulut (fibrosis "woody") serta abses, yang mana menurut laporan yang diterbitkan di Antimicrobe tahun 2002 menyumbang sekitar 50 persen dari semua kasus
Ini adalah bentuk infeksi paling umum yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces. Ini menyumbang 50 persen dari semua kasus, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Antimicrobe.
2. Paru-paru
Aktinomikosis toraks dapat berkembang di saluran udara dan paru-paru. Ini sering terjadi ketika individu menghirup bakteri dari mulut dan tenggorokan ke paru-paru.
Gejalanya memengaruhi paru-paru terlebih dahulu, kemudian dapat meluas ke area di sekitar paru-paru, rongga dada, dan tulang belakang bagian atas. Seseorang mungkin akan mengalami:
- Kelemahan
- Demam
- Batuk produktif
- Penurunan berat badan yang parah
3. Perut
Aktinomikosis perut terjadi di perut, tetapi bisa juga memengaruhi bagian mana pun dari sistem pencernaan, mulai dari saluran makanan hingga anus. Ini bisa terjadi setelah usus buntu pecah atau setelah seseorang menjalani operasi usus buntu.
Gejala yang dialami antara lain:
- Abses
- Demam terus-menerus
- Nyeri
- Diare atau sembelit
- Nanah yang muncul melalui kulit
Jenis infeksi dapat menyebar, yang bisa mencapai:
- Perikardium (kantung di sekitar jantung)
- Hati atau limpa
- Terkadang memengaruhi panggul
4. Panggul
Aktinomikosis panggul dapat menyebar dari vagina ke area lain di panggul. Prosedur ginekologi tertentu dapat meningkatkan risiko. Kadang, penggunaan kontrasepsi spiral (IUD) dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis infeksi ini.
Bila sampai terjadi, individu yang terinfeksi mungkin memperlihatkan gejala:
- Keputihan
- Nyeri atau benjolan atau pembengkakan di perut bagian bawah atau panggul
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mencatat bahwa sekitar 7 persen perempuan dengan spiral memiliki bakteri Actinomyces, biasanya tanpa gejala. Biasanya infeksi bakteri ditemukan secara kebetulan saat menjalani tes tertentu.
Pedoman ACOG tahun 2016 merekomendasikan bahwa IUD dapat tetap di tempatnya selama waktu penggunaan yang disarankan. Tidak ada perawatan yang diperlukan. Meski demikian, IUD tidak boleh dipakai lebih lama dari yang direkomendasikan, yaitu mungkin sekitar 5 atau 10 tahun tergantung jenisnya.
Bakteri juga dapat menyebabkan abses di ovarium dan saluran tuba. Ini dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain di dalam perut dan panggul.
Perempuan yang menggunakan IUD yang mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan atau tanda-tanda demam sangat disarankan untuk segera menemui dokter.