Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatan

Akibat infeksi bakteri dari keluarga Actinomycetaceae

Aktinomikosis atau actinomycosis adalah penyakit infeksius langka yang terjadi ketika bakteri menyebar dari satu bagian ke bagian lain tubuh lewat jaringan tubuh. Seiring waktu, aktinomikosis bisa menyebabkan abses, nyeri, dan peradangan terkait, serta dapat memengaruhi kulit atau area yang lebih dalam di dalam tubuh dan terkadang darah.

Banyak orang memiliki bakteri penyebab aktinomikosis di dalam tubuhnya, tetapi bakteri tersebut biasanya menetap di satu tempat dan tidak menyebabkan penyakit pada jaringan yang sehat. Jika kerusakan terjadi di area sekitar tempat bakteri hidup, misalnya karena cedera atau trauma, bakteri bisa berpindah ke area lain.

Saat kondisi berlanjut, jaringan dalam bisa menjadi meradang dan berisi nanah. Ini dapat menyebabkan abses, kematian jaringan, gigi berlubang, dan massa jaringan fibrosa di dalam tubuh.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews tahun 2015, infeksinya sendiri tidak menular karena bakteri ini tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia dan infeksi biasanya terjadi setelah jaringan mengalami kerusakan.

1. Penyebab

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi bakteri penyebab aktinomikosis (medicinenet.com)

Aktinomikosis tergolong infeksi langka. Karena infeksi menyebar sangat lambat, aktinomikosis pertama kali dianggap sebagai infeksi jamur. Akan tetapi, penyebabnya adalah keluarga bakteri Actinomycetaceae. Bakteri dapat menyebar ke seluruh tubuh karena kerusakan jaringan. Bakteri dalam keluarga ini meliputi:

  • Actinomyces israelii
  • Actinomyces naeslundii
  • Actinomyces viscosus
  • Actinomyces odontolyticus

Kebanyakan orang memiliki bakteri Actinomyces di lapisan mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, dan saluran kemih, serta ada di saluran genital perempuan. Bakteri hidup tidak berbahaya di dalam tubuh, tetapi menjadi berbahaya jika menyebar dari lingkungan biasanya. Ini bisa terjadi sebagai akibat dari:

  • Adanya penyakit tertentu
  • Kerusakan jaringan, misalnya akibat cedera atau operasi

Apabila ada sesuatu yang tajam menembus jaringan tubuh bagian dalam, seperti tulang ikan tersangkut di kerongkongan, bakteri dapat menyebar.

Aktinomikosis juga bisa terjadi bila seseorang mengalami kerusakan gigi atau penyakit gusi.

Saat infeksi berkembang, abses yang menyakitkan dapat terbentuk dan membesar. Ini biasanya butuh waktu beberapa bulan. Kadang kondisi ini bisa sangat parah membuat infeksi memasuki tulang dan otot. Pada kasus yang parah, kulit bisa terbuka dan mengeluarkan banyak nanah.

Actinomyces adalah bakteri anaerobik, yang artinya mereka hidup jauh di dalam jaringan tubuh, di mana kadar oksigen sangat rendah. Jenis infeksi bakteri ini bisa sulit didiagnosis dan kadang butuh waktu lama untuk ditangani dibanding jenis lainnya.

2. Faktor risiko

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi aktinomikosis (webpathology.com)

Mengutip Healthline, seseorang memiliki peningkatan risiko mengalami aktinomikosis jika:

  • Memiliki sistem kekebalan yang rusak akibat obat-obatan atau penyakit lain.
  • Kurang gizi atau gizi buruk.
  • Mengabaikan perawatan gigi setelah operasi atau trauma pada mulut atau rahang.

Salah satu penyebab aktinomikosis yang paling umum adalah abses mulut atau gigi. Kalau kamu baru saja mengalami abses mulut, segeralah temui dokter.

Selain itu, perempuan yang menggunakan kontrasepsi spiral untuk mencegah kehamilan juga dianggap berisiko lebih tinggi.

3. Jenis dan gejala

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi abses gigi (cigna.com)

Aktinomikosis dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh manusia. Berikut ini gejala-gejalanya yang bergantung pada lokasi infeksi.

1. Rahang atau mulut

Actinomycosis orocervicofacial memengaruhi mulut, rahang, atau leher. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini biasanya hidup di plak gigi.

Ini bisa diakibatkan oleh:

  • Masalah gigi, seperti pembusukan dan kebersihan mulut yang buruk
  • Trauma pada mulut atau wajah, jika partikel plak gigi masuk ke selaput lendir

Ini juga dapat berkembang setelah prosedur gigi. Orang tersebut mungkin melihat infeksi dalam beberapa jam setelah cedera, atau mungkin diperlukan beberapa minggu untuk gejala muncul.

Gejala yang mungkin timbul adalah pembengkakan yang teraba keras dan menyakitkan di jaringan lunak mulut (fibrosis "woody") serta abses, yang mana menurut laporan yang diterbitkan di Antimicrobe tahun 2002 menyumbang sekitar 50 persen dari semua kasus

Ini adalah bentuk infeksi paling umum yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces. Ini menyumbang 50 persen dari semua kasus, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Antimicrobe.

2. Paru-paru

Aktinomikosis toraks dapat berkembang di saluran udara dan paru-paru. Ini sering terjadi ketika individu menghirup bakteri dari mulut dan tenggorokan ke paru-paru.

Gejalanya memengaruhi paru-paru terlebih dahulu, kemudian dapat meluas ke area di sekitar paru-paru, rongga dada, dan tulang belakang bagian atas. Seseorang mungkin akan mengalami:

  • Kelemahan
  • Demam
  • Batuk produktif
  • Penurunan berat badan yang parah

3. Perut

Aktinomikosis perut terjadi di perut, tetapi bisa juga memengaruhi bagian mana pun dari sistem pencernaan, mulai dari saluran makanan hingga anus. Ini bisa terjadi setelah usus buntu pecah atau setelah seseorang menjalani operasi usus buntu.

Gejala yang dialami antara lain:

  • Abses
  • Demam terus-menerus
  • Nyeri
  • Diare atau sembelit
  • Nanah yang muncul melalui kulit

Jenis infeksi dapat menyebar, yang bisa mencapai:

  • Perikardium (kantung di sekitar jantung)
  • Hati atau limpa
  • Terkadang memengaruhi panggul

4. Panggul

Aktinomikosis panggul dapat menyebar dari vagina ke area lain di panggul. Prosedur ginekologi tertentu dapat meningkatkan risiko. Kadang, penggunaan kontrasepsi spiral (IUD) dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis infeksi ini.

Bila sampai terjadi, individu yang terinfeksi mungkin memperlihatkan gejala:

  • Keputihan
  • Nyeri atau benjolan atau pembengkakan di perut bagian bawah atau panggul

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mencatat bahwa sekitar 7 persen perempuan dengan spiral memiliki bakteri Actinomyces, biasanya tanpa gejala. Biasanya infeksi bakteri ditemukan secara kebetulan saat menjalani tes tertentu.

Pedoman ACOG tahun 2016 merekomendasikan bahwa IUD dapat tetap di tempatnya selama waktu penggunaan yang disarankan. Tidak ada perawatan yang diperlukan. Meski demikian, IUD tidak boleh dipakai lebih lama dari yang direkomendasikan, yaitu mungkin sekitar 5 atau 10 tahun tergantung jenisnya.

Bakteri juga dapat menyebabkan abses di ovarium dan saluran tuba. Ini dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain di dalam perut dan panggul.

Perempuan yang menggunakan IUD yang mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan atau tanda-tanda demam sangat disarankan untuk segera menemui dokter.

Baca Juga: Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

4. Diagnosis

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan sampel kultur dengan mikroskop (healthinfo.healthengine.com.au)

Diagnosis bisa ditegakkan lewat pemeriksaan fisik dan wawancara medis seputar riwayat kesehatan. Dilansir MedlinePlus, pemeriksaan dapat meliputi:

  • Pemeriksaan kultur jaringan atau cairan
  • Pemeriksaan cairan yang dikeluarkan di bawah mikroskop
  • CT scan dari area yang terdampak

5. Pengobatan

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Pengobatan utama aktinomikosis adalah dengan pemberian antibiotik. Penisilin dosis tinggi biasanya diperlukan untuk menyembuhkan infeksi. Pengobatan mungkin akan dilakukan selama 8 minggu hingga lebih dari 12 bulan.

Bila penderita alergi terhadap penisilin, dokter akan memberikan antibiotik lain seperti tetracycline, clindamycin, dan erythromycin. Biasanya butuh waktu hingga satu tahun bagi antibiotik untuk menyembuhkan infeksi sepenuhnya.

Dalam beberapa kasus, ahli bedah mungkin akan mengeringkan abses atau mengangkat bagian yang terinfeksi. Setelahnya, pasien mungkin memerlukan antibiotik selama 3 bulan untuk mengatasinya.

Apabila mengembangkan aktinomikosis dari penggunaan IUD, alat kontrasepsi ini mungkin perlu dikeluarkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Segera beri tahu dokter bila mengalami gejala yang mengarah pada aktinomikosis. Perawatan dini dan agresif dapat menurunkan risiko mengembangkan komplikasi jangka panjang dan membutuhkan pembedahan.

6. Pencegahan

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan gigi oleh dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Aktinomikosis tergolong jarang, jadi peluang untuk mengembangkannya sangat kecil. Risikonya bisa diturunkan dengan cara:

  • Menjaga kebersihan mulut yang baik.
  • Tidak menggunakan IUD lebih lama dari yang direkomendasikan, biasanya sekitar 5 sampai 10 tahun, tergantung jenisnya.
  • Mencegah penyalahgunaan alkohol.
  • Menjaga kesehatan secara keseluruhan.
  • Menjaga kondisi medis jangka panjang tetap terkendali dengan baik.

7. Komplikasi yang bisa terjadi

Aktinomikosis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Mengutip artikel dalam publikasi StatPearls, komplikasi aktinomikosis meliputi perkembangan abses dan penyebaran infeksi. Berikut ini komplikasi yang dapat terjadi:

  • Osteomielitis adalah kemungkinan komplikasi dengan keterlibatan tulang rusuk, tulang belakang, dan mandibula.
  • Keterlibatan sistem saraf akan mencakup meningitis, abses otak, actinomycetoma, infeksi kranial, epidural dan subdural, dan infeksi epidural tulang belakang.
  • Komplikasi lainnya dapat mencakup aktinomikosis hati, endokarditis, dan aktinomikosis diseminata.

Itulah penjelasan seputar aktinomikosis atau actinomycosis. Apabila kamu mengembangkan gejala-gejalanya apalagi memiliki faktor risikonya, sebaiknya segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Sulit Lepas dari Keseharian, 8 Benda Ini Ternyata Jadi Pusat Bakteri

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya